šŸ’ Carilah Motif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan Tekstil

TeknikMenggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, misalnya sulam, batik, sablon, tenun ikat, bordir, dan songket. Menyulam merupakan salah satu teknik menggambar yang bertujuan untuk dekoratif dengan menggunakan alat jahit seperti jarum sulam, benang, pemidangan. Gambar motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil, Carilah motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil gambarlah ragam hias dan berilah warna, Contoh gambar Motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil, Carilah gambar motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil, Gambar motif ragam hias pada kerajinan tekstil, Menganalisis ragam hias pada produk kerajinan tekstil, Carilah motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil gambar ragam hias tersebut dan beri warna, Motif ragam hias tekstil, Ragam hias KERAJINAN tekstil, Menganalisis ragam hias pada produk KERAJINAN tekstil beserta Gambarnya, Tuliskan Nama ragam hias dan terdapat pada produk apa serta jenis hiasan permukaan atau, Gambarlah ragam hias dan berikan warna, 40+ Motif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan Tekstil - Motif Ragam Hias yang indah merupakan tujuan desainer. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya. Maka Anda yang memiliki motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil adalah hal relevan untuk menjadi bahan petunjuk. Berbagai inovasi, kreasi dan ide perlu anda cari untuk mendapat hasil motif ragam hias yang unik, sehingga mendapatkan desain yang sesuai dengan keinginan anda. Jangan sampai ada komponen motif ragam hias yang tidak anda suka, sehingga dapat membutuhkan perubahan yang tentunya butuh biaya dan itulah simak penjelasan terkait motif ragam hias agar anda memiliki rumah dengan desain dan model sesuai dengan idaman keluarga Anda. Langsung saja lihat berbagai referensi yang dapat kami yang kami sampaikan tentang motif ragam hias dengan judul 40+ Motif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan prakarya sem1 sma kelas x kurikulum 2013 blogerkupang com . Sumber Gambar Kerajinan Tekstil Rangkuman Lengkap . Sumber Gambar prakarya . Sumber Gambar Contoh Gambar Ragam Hias Flora dan Fauna yang Mudah . Sumber Gambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil . Sumber Gambar silabus pkwu kerajinan sma k13 . Sumber Gambar Jenis Jenis Fungsi Dan Unsur Unsur Dari . Sumber Gambar siswa kelas vii prakarya ayomadrasah . Sumber Gambar Estetika Dan Ergonomis Produk Kerajinan Berbagai Unsur . Sumber Gambar Estetika Dan Ergonomis Produk Kerajinan Berbagai Unsur . Sumber Gambar Estetika Dan Ergonomis Produk Kerajinan Berbagai Unsur . Sumber Gambar Sumber daya usaha kerajinan tekstil PowerPoint . Sumber Gambar Bentuknya Anyaman Dibagi Menjadi Berapa Macam . Sumber Gambar Kerajinan Batik Batik Indonesia . Sumber Gambar
Selainmemberikan hiasan yang membuat kerajinan tekstil lebih indah, ragam hias juga dapat memiliki atau diselipi makna simbolik, sehingga perajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga
Motif flora,fauna,geometris, klo salah,semoga membantu Flora,fauna,figuratif,geometris
CarilahMotif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan Tekstil Brainly Co Id. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu sedangkan pada tekstil modern ragam hias cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau. Motif ragam hias pada kerajinan tekstil. Ragam hias tekstil ragam hias adalah bentuk dasar
Indonesia amat kaya dengan keragaman produk kerajinan dengan banyak sekali macam ragam hias yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan nilai tradisi dengan kekhasan dan keragamannya masing-masing. Disamping perbedaan-perbedaan terdapat pula persamaan-persamaannya, contohnya jenis, bentuk, motif hias, teladan susunan, pewarnaan, bahkan nila simbolisnya. Berbagai motif ragam hias yang sanggup dipakai untuk menghias karya kerajinan antara lain sebagai berikut Motif realis merupakan motif yang dibentuk menurut bentuk-bentuk faktual yang ada di alam sekitar ibarat bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk binatang atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk-bentuk awan, bintang, matahari, bentuk pemandangan alam. Motif geometris merupakan motif yang memiliki bentuk teratur dan sanggup diukur memakai alat ukur. Contohnya, bentuk segi empat, segitiga, bulat dan silinder. Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias alasannya yakni sudah dikenal semenjak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bahkan bidang yang berulang dari yang sederhana hingga dengan teladan yang rumit. Hampir di seluruh wilayah nusantara ditemukan motif ini. Motif hias geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung dan tumpal. Pengertian dekoratif yakni menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujuannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh akrab atau gelap terperinci tidak terlalu ditonjolkan. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disedehanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya, bunga yang digayakan. Kesan tenatang bunga harus masih ada pada motif itu. Motif ajaib merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar ajaib alasannya yakni tidak menggambarkan objek – objek yang terdapat di alam sekitar maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak memakai unsur goresan pena yang terbaca. Motif ajaib di sini memakai bentuk yang lebih bebas, bukan ibarat motif geometris. Demikian pembahasan mengenai MOTIF RAGAM HIAS PADA PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK, supaya sanggup bermanfaat. Motifragam hias pada produk kerajinan tekstil. Ragam hias pada tekstil banyak diterapkan pada pakaian pakaian adat yang ada di indonesia. Yang berbahan utama dari kain contohnya seperti produk kerajinan tekstil. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik menenun membordir menyulam dan melukis. Kerajinan tekstil adalah karya seni atau kerajinan yang dibuat dengan menggunakan tekstil sebagai bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya. Berdasarkan jenis produk/bentuknya dapat dikelompokkan menjadi serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi. Berdasarkan jenis bahannya serat alam, serat sintetis, serat campuran. Berdasarkan jenis warna/motifnya putih, berwarna, bermotif/bergambar dan berdasarkan jenis kontruksinya tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir. Kerajinan tekstil di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu kerajinan tekstil modern dan kerajinan tekstil tradisional. Kerajinan tekstil modern merupakan karya tekstil yang dibuat dengan menggunakan alat bantu modern. Salah satu contoh kerajinan tekstil modern adalah pakaian yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti topi, baju, aneka aksesoris. Selain itu ada juga digunakan sebagai pelangkap interior seperti kain sprei, sarung bantal, keset, lap dan lain-lain. Kerajinan tekstil tradisional merupakan kerajinan tekstil yang dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana dan menggunakan bahan yang berasal dari alam. Contoh kerajinan tekstil sederhana adalah kain tenun, kain sarung, batik tulis dan aneka produk khas dari daerah di Indonesia. Ragam Hias Tekstil Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias. Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup termasuk manusia, dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia, Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau keindahan. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberi nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi benda tersebut. Salah satu contoh ragam hias murni adalah ragam hias pada pakaian bordir dan batik, Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini di antaranya kaligra , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya. Misalnya Simbol dari pedang Dzul Fiqar, yang diabadikan dalam bentuk motif batik periode awal masuknya budaya Islam Arab di bumi Nusantara Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam seperti awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi hutan dan pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari bentuk tumbuh-tumbuhan, buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di lingkungannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam hias bercampur di suatu wilayah. Adapun bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat dengan mengambil inspirasi dari lingkungan alam sekitar biasanya yang memberikan manfaat dan berguna bagi kehidupan suatu suku bangsa. Akibatnya, bentuk motif suatu daerah memiliki kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut. Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi dalam klasifikasi ragam hias gometris, ragam hias tumbuh-tumbuhan, ragam hias makhluk hidup, dan ragam hias dekoratif seperti dijelaskan di bawah ini. HiasContoh Hias Geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya. Motif geometris antara lain; Motif Kawung, motif Tumpal, Motif Lereng, Motif Pilin, Motif Swastika, dan Motif Ceplokan. Hias Tumbuh-tumbuhan adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodi kasi menjadi ragam hias yang mencerminkan ciri khas wilayah tersebut. Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodi kasi menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah. Contoh Motif Batik Semen Romo, terdiri dari Elemen Dunia Bawah, Tengah, dan Atas. Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat arti sial dan biasanya merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodi kasi sehingga menjadi sebuah bentuk ragam hias yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri. Pola Ragam Hias Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut. Ragam HiasContoh pola tunggal pattern, yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain. pola ulang himpunan assemblage, yaitu bentuk pola yang tiap bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan. pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut. Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai berikut. Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses tersebut sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut. Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar. Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara simetris sering pula digunakan secara asimetris, bahkan bersifat acak. Ragam hias tekstil memiliki manfaat untuk memperindah tampilan tekstil, membuat tekstil bernilai jual tinggi, lebih diminati banyak orang. Ragam hias merupakan visual yang dekat dengan keseharian masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang kuat, sehingga dapat dengan mudah diterima sebagai identitas diri, memiliki rasa menjadi bagian dalam sebuah kekerabatan. Ragam hias juga bersifat ilustratif, dapat berperan sebagai pintu gerbang bagi masyarakat untuk mengenal kembali latar belakang budaya yang melingkupinya yang merupakan sumber dari eksplorasi ragam hias tersebut. 1Carilah Motif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan Tekstil 2 Gambarlah Ragam Hias Dan Berilah Brainly Co Id. Carilah motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil. Hiasan dinding sarung bantal kursi produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya. Pengertian contoh kerajinan tekstil adalah sebuah karya yang dibuat dari bahan
Lembar Kerja 2 LK-2 Tugas 4Nama Kelompok ............................................... Menganalisa Produk KerajinanNama Anggota ............................................... TekstilKelas ............................................... Amatilah produk kerajinan yang ada padaMenganalisa Produk Kerajinan Tekstil untuk gambar LK-2, denganFungsi Hias dan Fungsi pakai. ketentuan 1. Analisa sesuai 12 pemahamanmu, 34 mana yang merupakan produk kerajinan tekstil fungsi penghias dan fungsi benda pakai diantara 6 gambar tersebut! 2. Catatlah hasil diskusimu dalam tabel. 3. Persentasikan dimuka kelas. 4. Ungkapkan perasaanmu. lihat LK-2 5642 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester INo Bentuk Teknik Fungsi Alasan Produk Pembuatan Produk Kerajinan KerajinanUngkapan perasaan .................................................................................................................................................................................................... Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai hal-hal Keunikan Bahan kerajinan Sumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi memiliki ciri sumber daya alam yang berbeda satu sama lainnya. Contohnya laut. Sumber daya alam yang dihasilkan laut berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan serat, dan masih banyak lagi. Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Seorang perajin hanya memerlukan kreatifitas dan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam, memberi inspirasi bagi perajin Indonesia untuk memanfaatkan bahan alam sebagai media atau bahan berkreasi. Kreativitas para perajin dan seniman sejak jaman prasejarah hingga kini dari generasi ke generasi dikerjakan secara turun-temurun hingga melahirkan karya kerajinan yang Prakarya 43bersifat kedaerahan yang lazim disebut dengan istilah seni daerah memiliki ciri khas yang unik dan menarik sebagai identitasdaerah setempat sesuai dengan bahan dasar kerajinan yang terkandungpada setiap daerah. Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan yangtelah disebutkan di atas, dapat digunakan sebagai kerajinan fungsihias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsihias diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahandasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuatkerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai. Masing-masing teknik memilikikekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yangdipakainya. Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksikerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhanpenggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalahteknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untukkayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakanalat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, danlain-lain. Namun ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkancukup hanya menggunakan tangan saja contohnya teknik lipat untukorigami dan lain-lain. Di bawah ini diperlihatkan berbagai alat untuk berbagai teknik yangdigunakan dalam berkarya kerajinan. Canting untuk Alat tenun ATBM Alat membatik. Tenun Bukan Mesin untuk tenik tenun pada serat Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Contoh Alat yang digunakan untuk membuat Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester ISelain itu, masih banyak lagi yang dapat dipelajari sendiri sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah. Oleh sebab itu, kita harus mengenal berbagai teknik dan alat yang digunakan sesuai dengan bahan dasar yang Keterampilan Tangan Dalam sejarahnya, istilah ketukangan’ keahlian tukang atau perajin, dahulunya merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi kekriyaan’ craftmanship. Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain. Ini semakin lama semakin berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih, bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer. Ketukangan atau perajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau perajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material. Kesadaran material, material consciousness adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya. Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut perajin. Perajin yang telah disebutkan di atas adalah seorang profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam menciptakan sebuah produk. Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik, seperti halnya seorang mekanik. Teknologi hanya digunakan sebagai pendekatan yang membuat kerja lebih efisien, misalnya dengan alat-alat bantu kerja. Namun, tidak semata-mata semua pekerjaan kerajinan tekstil dapat dikerjakan dengan bantuan alat, meskipun dengan maksud agar dihasilkan produk kerajinan dengan jumlah banyak. Misalnya, batik tulis yang sepenuhnya dikerjakan secara manual. Sebagai perajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk. Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh dalam memproduksiPrakarya 45kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melaluipembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu adatenaga bagian membatik, mewarna, melorot, dan melakukan karena itu dapat dikatakan seorang perajin membutuhkan oranglain yang memiliki keahlian di bidang masing-masing. Dengan demikian,dari proses kegiatan tersebut dihasilkanlah produk kerajinan tekstil yangbaik dan layak dipasarkan. Hasil karya kerajinan memiliki ciri khas yangunik dan merupakan unsur keterampilan Menenun merupakan unsur keterampilan dalam membatik. dalam membuat tapestri. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Beberapa keterampilan Unsur Estetik Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya. Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IProduk 3 dimensi Produk 2 dimensi Sumber Dokumen KemdikbudGambar Beberapa produk berdasarkan Unsur Hiasan Ornament Unsur hiasan ornament adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan, a hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, b hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri. Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda, seperti, kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana daerah, serta asesoris, dan perhiasan. Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan tekstil memiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkarya khazanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Kerajinan Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengan negara- negara lainnya. Ragam hias memiliki makna simbolik, sehingga perajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Namun ragam hias dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan inovatif. Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Oleh karena itu produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasan Prakarya 47sebagai sentuhan pada produknya. Untuk kerajinan fungsi hias maupunfungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk sama-samauntuk mendekorasi sebuah benda agar lebih terlihat artistik. Dalampenerapan pengaturan posisi dan banyak atau sedikitnya ragam hiaspada produk kerajinan dapat dilakukan dengan menyesuaikan tujuandan desain yang dibuat. Ragam hias permukaan pada kain batik Medan. Ragam hias permukaan Ragam hias struktur pada kain teknik sulam. teknik rajut. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Ragam hias Indonesia, unsur hiasan permukaan dan Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester ILembar Kerja 3 LK-3 Tugas 5Nama Anggota Kelompok .................................. Mengobservasi Ragam HiasKelas ................................... 1. Carilah motifMenganalisis Ragam Hias Pada Produk Kerajinan ragam hias pada produkTekstil kerajinan tekstil!Gambar Ragam Nama Terdapat Jenis 2. Gambarlah Hias Ragam pada Hiasan ragam hias dan Produk Permukaan berilah warna! Hias atau 3. Tuliskan nama Terstruktur ragam hias dan terdapatUngkapan perasaan ............................................. pada produk.................................................................................. apa serta.................................................................................. jenis hiasan.................................................................................. permukaan atau terstruktur dari masing-masing ragam hias tersebut! lihat LK-3B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil Jenis rancangan sebuah kerajinan tekstil dapat diwujudkan dalam kesatuan bahan dan teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan krakteristik dari kerajinan tekstil. Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Prakarya 49Dalam mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baikmemerlukan sebuah perencanaan yang di dalamnya terdapat kesatuanantara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yangdibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang,berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetispada benda tersebut. Di bawah ini terdapat dua macam teknik dalam pembuatan kerajinantekstil, yaitu structural dan Structural Technic Structural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Tas dibentuk dari teknik rajutan Structural Technic.b. Decorative Technic Decorative garnitur adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Tas katun diberi hiasan permukaan dengan sulam pita DecorativeTechnic.50 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IPembuatan produk kerajinan tekstil yang dilakukan tengan kedua teknik ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Karakteristik Structural Technic memiliki kecenderungan lebih klasik, unik, rumit dan detail. Karena bentuk kerajinan tekstil yang dibuat dibentuk langsung saat membuat. Sedangkan Decorative Technic memiliki kecenderungan hanya menghias permukaan sebuah benda. Meskipun demikian, Decorative Technic memiliki unsur kekutan memperindah sebuah benda menjadi lebih menarik dan anggun dibanding sebelumnya. Oleh karena itu, setelah memahami teknik, perajin kerajinan tekstil harus membuat rancangan produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil sesuai Proses Produksi Kerajinan Tekstil Pada semester pertama ini, kita akan mempelajari produk kerajinan tekstil yang memiliki fungsi hias dan pakai, baik yang dilakukan dengan cara menghias permukaan kain ataupun terstruktur. Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut. 1. Untuk memenuhi kebutuhan. Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan tekstil fungsi hias yaitu untuk penghias. Sementara produk kerajinan tekstil fungsi pakai digunakan sesuai kebutuhan. Contoh hiasan dinding, fesyen, aksesoris, dan elemen estetis interior. a. Hiasan berbentuk kap lampu b. Elemen estetis interior/ eksterior sebagai bantal kursi. Sumber Dokumen Kemdikbuda b Gambar Aneka tujuan pembuatan produk kerajinan. Prakarya 512. Kerajinan tekstil hasil pengembangan Kerajinan tekstil dengan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi bahan dan teknik. Para perajin terkadang membuat inovasi pada produk kerajinan mereka yang dinilai telah usang atau membosankan. Salah satu cara yang dilakukan dengan menambahkan hiasan pada sebagian karya agar terlihat lebih unik dan menarik. Misalnya dengan memadupadankan bahan dasar yang berbeda tekstur atau teknik pembuatannya, namun pada akhirnya menjadi satu kesatuan produk. Cara seperti ini dinilai berhasil untuk dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk yang dimaksud. Teknik batik pada kain, dipotong-potong kainnya, disusun kembali batik-batik dengan motif dan warna yang beragam menjadi hiasan lukisan batik yang menarik. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Produk kerajinan fungsi hias hasil Tapestri Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan Cina. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal sebagai penghasil permadani yang mendunia, baik dikerjakan dengan manual keterampilan tangan maupun dengan mesin. Saat kita menjelajah Indonesia, terungkap banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hias yang beraneka ragam. Tenun yang menggunakan alat tenun seperti52 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Igedogan ataupun ATBM Alat Tenun Bukan Mesin, dalam pembuatanhiasan tenun serat ini pun mengikuti kebiasaan dalam pembuatan tenunpada umumnya. Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacarayang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi,dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, danlingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwapada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatanhiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun seratyang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Aneka hiasan tapestri dengan teknik tenun Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut. Ā» Benang tipis untuk lungsiSumber Dokumen Kemdikbud 53Gambar Benang katunatau nilon tipis. PrakaryaĀ» Benang tebal untuk pakan Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Benang katun atau nilon Alat Pembuat Hiasan Tapestri Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut. Ā» Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Alat pembuatan tenun serat. Ā» Batang kayu Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Batang kayu/sumpit. Bentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Ic. Proses Pembuatan Tapestri Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun lungsi pada Memasukkan benang Mengganti warna pakan pemidangan tenun pakan pada lungsi. sesuai motif yang ingin menggunakan Hiasan tenun serat hasil Hiasan tenun serat teknik ria, caranya jadi setelah dilepas dari bentuk lain. demikian. pemidangan Sumber Dokumen KemdikbudGambar Proses pembuatan Hiasan Tenun Serat. Dari keterangan di atas mengenai jenis-jenis hiasan tenun serat, apakahkamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalam membuatproduk kerajinan dengan teknik tenun tersebut? Untuk lebih meningkatkanpemahamanmu, lakukanlah pengamatan pada produk kerajinan jahit aplikasidan kerjakanlah LK-4 di bawah ini. Prakarya 55Lembar Kerja 4 LK-4 Tugas 6 Nama Anggota Kelompok ..................................Mengobservasi Kelas ...................................& Wawancara Mendeskripsikan Jenis-Jenis Hiasan Tenun Serat1. Carilah produk jenis-jenis hiasan Gambar Produk Bahan Deskripsi Teknik tenun serat! yang Produk Pengerjaan Digunakan2. Gambarlah produknya atau Ungkapan perasaan ............................................ tempelkan foto ................................................................................. produk. .................................................................................3. Identifikasi jenis bahan yang digunakan, deskripsi produk dan teknik pengerjaannya. lihat LK-42. Batik Sejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna resist dyeing pada batik ditujukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding goa-goa di Indonesia. Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah. Jadi, dapat digambarkan bahwa teknik perintangan warna pada pembuatan kain batik ini dipengaruhi oleh konsep Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester ISumber Dokumen Kemdikbud Gambar Jejak telapak tangan di gua Leang-leang, Sulawesi Selatan Dari teknik perintang warna tersebut, sejak dahulu pula masyarakatIndonesia telah mengenal kain jumputan atau ikat pelangi atau sasiranganatau ikat celup tie dye. Dalam perkembangannya batik menjadi kegiatanberkarya dengan teknik yang sama yaitu merintang kain. Teknik membatikmerupakan media yang dapat mempresentasikan bentuk yang lebih lentur,rinci, rajin, tapi juga mudah. Teknik batik tepat untuk mempresentasikanbentuk-bentuk flora, fauna, serta sifat-sifat bentuk rumit lainnya. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Aneka kain rintang warna. Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hiasbatik merupakan ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkunganpenciptanya. Ragam hias diciptakan atas dasar imajinasi peroranganataupun kelompok. Hampir secara keseluruhan, ragam hias batik dapatmenceritakan tujuan atau harapan perorangan atau kelompok tadi. Apabilaragam hias yang diciptakan dipakai berulang-ulang dan terus-menerusmaka akan menjadi sebuah kebiasan yang lama kelamaan pula akanterbentuk tradisi dari sekelompok masyarakat 57Berdasarkan perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhioleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihatjuga dari periode perkembangan batik di Indonesia, batik dapat dibagimenjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasikdan batik pesisir. Kedua istilah batik ini tidak hanya berlaku pada masadahulu, tetap berlangsung hingga saat ini. Pembeda kedua istilah batikini terdapat pada cara pembuatannya dan motif atau corak yang adapada kain batik tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. TUGAS 7 Membedakan Teknik Merintang Warna Amatilah gambar ! Mana jumputan? Mana batik? Apa kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!a. Batik Pedalaman Klasik Batik pedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu. Dahulu pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat luas. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik. Oleh karena itu pembatik hanya dapat dijumpai di lingkungan keraton. Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasi, dan seimbang. Para pembatik keraton membuat batik dengan cara yang tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan. Para pembatik kraton ibarat ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan serta arahan arsitokrat Jawa. Istilah-istilah batik pun mulai dikenal sejak jaman ini dan hampir semuanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biru58 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Itua wedelan, dan soga/coklat. Ragam hias ini memiliki makna simbolik yang beragam. Oleh karena itu batik dikenal masyarakat sebagai kebudayaan nenek moyang dari daerah Jawa. Batik pedalaman sering disebut juga sebagai batik klasik. Hal ini sesuai dengan beberapa alasan di atas. Namun akibat perkembangan masyarakat, maka batik dapat keluar dari kalangan keraton dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air, sejalan dengan adanya integrasi Batik Pesisir Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar Pulau Jawa. Selain itu, adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India, termasuk agama Hindu dan Budha, hal ini menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka ragam. Para pembatik daerah pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan pengisi waktu luang yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis. Oleh sebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik keraton. Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warna- warna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya masing-masing motif memiliki makna sesuai dengan budaya masing- masing daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna simboliknya. Sumber Dokumen Kemdikbud 59Gambar Pedalaman, motif Truntum, Jawa Tengah. PrakaryaMotif trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang tulus tanpasyarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembangtumaruntum. Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk selalumenjaga kelestarian alam. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Batik Pesisir, Pekalongan. Lembar Kerja 5 LK-5 Tugas 8 Nama Anggota Kelompok ..................................Mengobservasi Kelas ...................................Motif danMakna Simbolis Menginterpretasi Batik Pedalaman dan Batik Carilah motif ragam hias batik Nama motif Deskripsi Makna pedalaman dan Gambar Motif & Jenis Ragam Simbolis batik pesisir. Batik Hias2. Gambarlah motifnya dan Ungkapan perasaan ............................................ berilah warna ................................................................................. yang sesuai ................................................................................. dengan motif Tuliskan makna simbolik dari masing-masing motif. lihat LK-460 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Ia. Bahan Produksi Batik Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah kain katun putih, malam, dan zat pewarna sintetis atau alami. 1 Kain putih Kain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain prima, kain merses, kain sutra, dan katun doby. Kain katun lebih mudah menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis poliester. Di bawah ini beberapa contoh kain Primissima Katun Sutra Sumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kain putih katun untuk Malam/Lilin Lilin yang biasa disebut malam ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebelum digunakan, lilin atau malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, pada kain tidak mudah copot saat pencelupan, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk merintang warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi nyungging Malam nempok atau teknik pecahSumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kain putih katun untuk batik. Prakarya 613 Zat Pewarna Batik Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaannya harus dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari napthol, indigosol, reaktif, dan frozen. Sedangkan pewarna alami berbentuk padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak zat warna alamnya. Pewarna alami di antaranya kayu secang, kulit manggis, daun indigo, dan sintetis, reaktif Pewarna alam, kulit manggis dan kayu secang Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Aneka zat pewarna Alat Produksi Batik Peralatan batik terdiri dari berbagai macam, namun yang utama adalah kompor, wajan, dan Canting Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting terdiri dari canting tulis dan canting cap. Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. NyamplungCucuk Gagang Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bagian-bagian canting Semester I Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiCanting tulis terdiri dari beberapa cecek lubang, ada yang terdiridari satu dengan berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Selainitu, ada yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3. Bahkan, perkembanganteknologi telah menggerakkan generasi muda untuk menciptakancanting yang dapat dikendalikan dengan listrik. Canting jenis ini tidakmembutuhkan kompor untuk memanaskan malam. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Canting elektrik. Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuksesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki. Motif pada capcenderung pengulangan. Cap digunakan dengan maksud mengejarharga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih dengan cap harus dialasi dengan bahan berlapis-lapisyang berisi karung, spon, kain, dan plastik. Spon digunakan untukmenampung air, agar alas dalam keadan lembab, untuk mempercepatkekeringan malam saat dicap ke atas kain. Selain itu dibutuhkanwajan malam tersendiri yang berukuran bulat dan lebar, yang dapatmenampung alat cap yang cap motif tengah Meja dan wajan krengseng serta kompor untuk canting capCanting cap motif pinggir Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Peralatan batik teknik cap. Prakarya 632 Kompor Kompor adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak. Namun sekarang ini juga telah banyak digunakan kompor jenis listrik dan gas mengingat bahan bakar minyak tanah semakin sulit dicari. Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat minyak dan wajannya Kompor elektrik dan wajannya Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Aneka kompor untuk batik. Adapun alat lain yang digunakan dalam membatik di antaranyadingklik; kursi pendek, pemidangan atau gawangan untukmembentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola batik,ember, panci, dan wadah penampung limbah malam. Dingklik Gawangan Bandul64 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IPola batik Ember Panci Wadah penampung limbah malam Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Aneka peralatan untuk membatik yang Proses Pembuatan Batik Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik tulis, serta teknik campuran cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukkan dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Motif yang dibuat diperhitungkan dengan ilmu ukur sehingga hasilnya akan sesuai dengan keinginan. Batik cap tidak memerlukan pola di atas kertas. Dengan menggunakan cap, perajin sudah mengetahui secara pasti pola yang akan dihasilkan. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Teknik cap pada proses pembuatan batik. Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting dalam membentukgambar awal pada permukaan kain. Bentuk gambar pada batik tulisnampak lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebihkecil dibandingkan dengan batik cap. Meskipun demikian, batik tulisdapat pula dibuat mengulang bentuk. Oleh sebab itu, diperlukan polayang dibuat pada kertas pola dengan ukuran sebesar kain. Gambarbatik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain. Gambar tampak lebihrata tembus bolak-balik, terutama batik tulis yang halus. Sementara Prakarya 65itu batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukkan untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah. Proses pembuatan batik tulis terdiri dari berbagai versi sesuai kebiasaan dan kebutuhan perajin di masing-masing daerah. Istilah yang digunakan dalam pembatikan biasanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai berikut. 1 Nganji Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan. 2 Ngemplong Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna. 3 Nyungging Membuat pola di atas kertas. 4. Njaplak Menjiplak pola dari kertas ke kain. 5 Nglowong Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola. 6 Ngiseni Memberi isian motif ke dalam pola besar. 7 Nembok Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot. 8 Nyolet Memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon. 9 Nyelup Memberi warna pada kain dengan Mopok Memberi isian pada latar belakang Nglorod Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik Nanahi Memberi isian dengan malam pada latar belakang Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IHasil Nyungging Hasil Njaplak Hasil NglowongHasil Ngiseni Hasil Nembok Hasil NyoletHasil Nyelup Hasil Mopok Hasil Nglorod Hasil Nanahi Batik hasil akhir Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Hasil akhir membatik teknik tulis. Prakarya 67INFOContoh campuran pewarna sintetis Napthol Indigosol Zat warna napthol 3-4 gr/liter Zat warna Indigosol 2-3 gr/liter NaNO2 3-5 gr/liter TRO Turkey Red Oil 6-8 gr/liter HCl 10-20 cc/liter Garam diazo 6-8 gr/liter NaOH soda api 6-8 gr/liter3. Sulam Kegiatan menyulam sudah sejak lama dikenal dalam kehidupan manusia. Bahkan, usia sulaman bisa dikatakan sama dengan ditemukannya pakaian yaitu sejak ribuan tahun silam. Masyarakat di berbagai negara juga telah mengenal sulam ini dengan baik. Bukti-bukti sejarah telah menunjukkan bahwa orang–orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia, dan Yahudi telah lama mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah mereka. Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman berbeda- beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon. Pada umumnya sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai,melekat benang, batang, dan sebagainya. Coba perhatikan pada gambar di bawah Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester ITusuk jelujur Tusuk tikam jejak Tusuk silang Tusuk ƅanel Tusuk feston Tusuk rantai Tusuk melekat benang Tusuk batang Sumber Dokumen KemdikbudGambar Jenis-jenis tusuk akhir sulaman dapat dibedakan menjadi berikut Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan Sulam terawang kerawang, hasil sulaman berlubang-lubang seperti Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat. Pada masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Sumatera Barat,sulaman telah mempengaruhi kehidupan masyarakat kaum Minang diharuskan memiliki keterampilan menyulam sejakanak-anak sebagai bekal keterampilan di masa datang. Meskipundikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para perempuan tersebuttidak merasa menjadi beban. Oleh karena itu, di daerah ini banyakberkembang aneka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatanyang unik dan khas. Beberapa jenis sulaman yang berkembang kinisebagai Sulam kepala peniti Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai 69Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Sulam kepala peniti pada kerajinan Sulam bayang Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar. Sumber Dokumen Gambar Sulam Sulam renda bangku Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Sulam renda Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Id. Sulam pita Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang dengan berukuran besar. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Sulam rajut pita. Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Sumatra Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku. Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa daerah lain, termasuk masyarakat Jakarta. Para perempuan masa kini sudah mulai merasakan manfaat dari membuat sulaman yaitu kegiatan pengisi waktu luang dan penghilang stres dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Namun tidak hanya sekedar itu saja, kebanyakan orang menyulam karena kecintaannya terhadap kegiatan tersebut. Jika tidak merasakan senang belum tentu pekerjaan dapat selesai dengan Jahit Aplikasi Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum. Menjahit selalu dikatakan identik dengan pekerjaan perempuan. Padahal menjahit banyak juga diminati oleh kaum pria, karena menjahit merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Bahkan dapat menjadi mata pencaharian. Seperti halnya pekerjaan lain, misalnya polisi, tidak hanya ditekuni kaum pria, namun juga wanita. Penjahit biasanya disebut dengan tailor, meskipun menggunakan bahasa asing, namun istilah tailor ini sudah menjadi familiar di masyarakat kita. Lihat saja di sekeliling kita, kebanyakan tailor-tailor berasal dari kaum pria bukan? Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi adalah tehnik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam yang menggunakanPrakarya 71tusuk hias feston. Jahit aplikasi cenderung menghias permukaan kegiatan jahit aplikasi dapat dikategorikan sebagai kerajinanyang memiliki fungsi hias. Pada mulanya masyarakat kita mengenal teknik aplikasi dari bangsaCina. Negara-negara seperti Korea, Jepang, Malaysia, juga menyukaiproduk jahit aplikasi. Dahulu hiasan yang menjadi aplikasi pada kainsudah diproduksi secara masal dan sangat populer. Dengan adanya variasibentuk motif aplikasi yang dijual di pasaran, memudahkan masyarakatkita untuk menempelkannya pada benda yang diinginkan. Bentuk-bentukyang biasa dibuat terbatas pada bentuk yang cenderung disukai banyakwanita, seperti bunga, boneka, buah, tokoh kartun, alat transportasi yangdibuat jenaka, dan lain-lain. Cara menjahitnya pun masih sederhana, yaituhanya dengan ditindih menggunakan mesin jahit pada bagian pinggirmotif atau dapat pula menggunakan jarum tangan dengan dijahit tikamjejak atau sulam. Pada perkembangannya masyarakat kita semakin kreatif. Denganmenggunakan limbah perca, ternyata kita dapat membuat bentuk motifdengan berbagai model. Jenis jahitan yang digunakan juga bervariasi adayang menggunakan sulam tepi ada pula yang menggunakan tusuk dikenalah jenis jahit aplikasi yang merupakan khas Indonesiayaitu menggunakan tusuk feston. Pengerjaannya pun masih manual yaitumenggunakan jarum tangan. Tentunya prosesnya memakan waktu yangtidak sebentar, namun jahit aplikasi cukup diminati masyarakat sebagaialternatif karya yang menghiasi sebuah benda. Adapun jenis-jenis jahitaplikasi terdiri daria. Jahit aplikasi standart onlay Jahit aplikasi standard onlay adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat gambar pada kain,kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik sulam. Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Contoh jahit aplikasi standard onlay.72 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Ib. Jahit aplikasi pada potong sisip inlay Jahit aplikasi potong sisip adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melobangi bagian dasar kain yang telah digambari motif sesuai dengan rencana. Kain yang sudah berlubang itu pada bagian belakang ditempel kain yang berbeda warna dan diselesaikan dengan tusuk hias festoon dapat juga dengan mesin bordir. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Contoh jahit aplikasi sisip inlay.c. Jahit aplikasi pada potong motif Jahit aplikasi potong motif adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain, kemudian ditempel pada permukaan kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Contoh jahit aplikasi potong Jahit aplikasi pada lipat potong Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya melipat lembaran kain kemudian dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnyaPrakarya 73simetriskemudian ditempel pada dasar kain dan diselesaikan dengan tusuk feston. Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam datar. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Contoh jahit aplikasi lipat Jahit aplikasi pengisian Jahit aplikasi dengan pengisian adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin. Caranya sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan dapat juga ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama dengan teknik aplikasi yang lain. Sumber Dokumen Kemdikbud Semester I Gambar Contoh jahit aplikasi Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiDengan merujuk keterangan di atas mengenai jenis-jenis jahit aplikasi,apakah kamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalammembuat produk kerajinan dengan teknik jahit aplikasi tersebut? Di bawahini dipaparkan mengenai alat, bahan, dan proses pembuatan jahit Alat Produksi Jahit Aplikasi Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit pada umumnya. Alat tersebut di antaranya adalah jarum jahit tangan, gunting, jarum pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk benang, pemidangan, pensil/kapur jahit, cukil/pendedel, dan seterika. 1 Jarum jahit tangan dan jarum sulam Jarum sulam berfungsi untuk membuat berbagai macam tusuk hias yang dikerjakan dengan tangan. Besar kecilnya jarum tergantung pada benang yang digunakan untuk menyulam. Jika menyulam menggunakan benang halus, maka jarum yang digunakan adalah jarum yang kecil, jika menggunakan benang yang besar maka jarum yang digunakan adalah jarum yang berukuran lubang besar. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Beberapa contoh jarum jahit Gunting Gunting yang dibutuhkan untuk membuat sulam meliputi gunting kain, gunting kertas, Gunting benang, dan gunting bordir/ 75Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Beberapa jenis Jarum pentul dan bantalan jarum Jarum pentul digunakan untuk membantu menggabungkan kain satu dengan lainnya agar tidak bergeser dari tempatnya. Bantalan jarum untuk memudahkan kita dalam menempatkan jarum agar rapi dan tidak berserakan. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Jarum pentul dan bantalan Tudung jari dan alat pemasuk benang Tudung jari digunakan untuk melindungi jari dari tertusuk jarum. Alat pemasuk benang atau biasa disebut sayang nenek berfungsi untuk membantu memasukkan benang pada lubang jarum. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Tudung jari dan pemasuk Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester I5 Pemidangan Pemidangan digunakan untuk meregangkan kain agar permukaan menjadi rata dan licin, sehingga memudahkan pada saat menyulam. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Pensil/kapur jahit Pensil atau kapur jahit dibutuhkan untuk menggambar pola-pola yang akan dijadikan aplikasi pada kertas dan kain. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Pensil atau kapur Cukil/pendedel jahitan Cukil/pendedel diguankan untuk membongkar jahitan yang salah. Sumber Dokumen Kemdikbud 77Gambar Cukil/pendedel jahitan. Prakarya8 Seterika Seterika digunakan untuk menghaluskan pola-pla aplikasi agar lebih mudah dijahit. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bahan Produksi Jahit Aplikasi Bahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari; benang jahit atau sulam, kain bermotif atau polos, dapat pula digunakan kain perca. Saat ini sedang menjamur penggunaan kain felt atau flanel yang memiliki ratusan ragam warna sebagai bahan aplikasi. 1. Benang jahit atau benang sulam Benang jahit atau sulam yang digunakan banyak warnanya. Kita dapat memilih penggunaan jenis benang dan warna yang diinginkan sesuai dengan warna bahan. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Benang jahit dan Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IBuat desain terlebih dahulu Buat pola sesuai desain. Mulailah tempelkan bagian dengan menggunakan Gunting pola dan tempelkan kepala boneka beruang gambar dengan pensil warna di atas kertas. pada kain dasar. Jahitlah seperti mata, dan hidung. satu persatu dengan tusuk feston. Buatlah pita untuk bagian Buatlah pita dengan bahan Hasil akhir dari jahit aplikasi leher dan tempelkan pada bermotif. Buat kerutan dengan bentuk bantal dasar kain. Jahit sekeliling dasar putih dan tempel melingkar dua susun. Pada pada bantal biru dengan bagian tengah sematkan kancing. tusuk feston. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Proses membuat jahit aplikasi pada produk bantal Kemasan Produk Kerajinan Tekstil Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang80 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Imudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantungkepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Perludiingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagianterdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas,meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasantidak langsung dibuang namun dapat digunakan untuk fungsi lainoleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentukkemasan yang manarik untuk dibuat. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Aneka kemasan untuk produk kerajinan Contoh Proyek Kerajinan Tekstil Contoh proyek merupakan bagian penting yang dapat membuat tugas individu. Contoh di bawah ini tidak harus menjadi proyek yang wajib untuk diikuti. Kamu dapat memilih jenis pembuatan kerajinan tekstil seperti yang telah dijelaskan sebelumya. Perhatikan potensi wilayah dalam menentukan karya yang akan dibuat. Pada kegiatan ini kita akan membuat kerajinan tekstil jahit aplikasi. Ingatlah uraian jahit aplikasi yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu. Perhatikan langkah-langkahnya berikut 81Pembuatan Tas Teknik Jahit dan Anyam a. Perencanaan 1 Menganalisis kebutuhan Ilustrasi Rena berencana menghadiahkan tas dalam bentuk jahit yang setiap kainnya dianyam untuk adiknya yang tengah berulang tahun. Rena ingin memberikan hadiah yang dibuatnya sendiri. Ia ingin mencoba pemahamannya tentang teknik anyaman pada kain untuk diterapkan dalam pembuatan produk tas ini. Kemampuannya ini akan ditekuni sebagai pengisi waktu luang jika ia berhasil dalam membuat tas unik ini. Ide/Gagasan Rena ingin mencoba keterampilannya dalam menggunakan bahan dan alat yang tersedia di sekolah, sekaligus untuk memperoleh nilai terbaik. Bahan yang digunakan Rena adalah kain katun yang mudah dibentuk atau dilipat. 2 Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa. Rancangan berbagai karya. Memilih karya terbaik. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Merancang Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester Ib. Pelaksanaan1 Menyiapkan bahan dan alat Bahan yang diperlukan sebgai warna ungu Benang Lem Kapur jahit Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bahan kerajinan yang dibutuhkan sebagai Tembak Gunting Mesin jahitJarum pentul, skoci Rader Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Alat pembuatan tas. Prakarya 832 Membuat karya kerajinan tas Langkah-langkah dalam pembuatan tas sebagai berikut. Kain dirader sesuai pola Potong kain dan jahit Setelah dibalik, susun kain dengan jarum pentul Susunlah anyaman dengan Pasang pada kain sedikit Setelah lebar beri tepian arah diagonal. sedikit. ungu dan jahit. Satukan panjang tas Buat tutup tas bentuk Beri tali dan pengunci melingkar. persegi. dengan dijahit. Jahit tutup dan beri Sumber Dokumen Kemdikbud velcro. Gambar Proses pembuatan Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IKemasan yang dapat digunakan untuk kerajinan tas seperti berikut Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Kemasan kerajinan Evaluasi Rena melakukan evaluasi dengan menguji karya tasnya dengan dipakaikan sendiri. Rena merasakan kenyaman/ketidaknyamanan pada tas buatannya. Rena mereƅeksi diri dengan memperhatikan keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan dalam Pembuatan Karya Tugas Individu 1. Buatlah sebuah karya kerajinan tekstil. Bahan yang digunakan adalah bahan yang terdapat di daerah tempat tinggalmu. 2. Jenis kerajinan tekstil yang akan kamu buat dapat memilih dari karya yang ada pada buku siswa atau kamu telah mempelajari kerajinan tekstil yang lain saat melakukan observasi, lakukanlah hal yang sesuai dengan keinginanmu. 3. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kamu dapatkan. 4. Perhatikan tahapan pembuatan produk kerajinan 855. Mintalah penilaian teman dan gurumu sesuai fungsi produk. 6. Perbaikilah karyamu berdasarkan penilaian kawan dan gurumu. 7. Buatlah kemasan sebagai karya untuk dipamerkan atau dijual. 8. Buatlah portofolio yang memuat seluruh tugas, penemuanmu, sketsa-sketsa karya, serta proses berkaryamu yang bisa dijadikan sebagai sebuah buku kerja yang menarik dan penuh estetika keindahan.Perhatikan Keselamatan Kerja Pada proses pembuatan karya kerajinan tekstil kamu perlu memahami prosedur keselamatan kerja. beberapa tips di bawah ini perlu menjadi perhatian pada saat membuat karya kerajinan tekstil. 1. Gunakan celemek/baju kerja, masker, sarung tangan, yang disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat. 2. Mintalah bimbingan dan pengawasan dari guru/orang dewasa dalam menggunakan benda-benda tajam. REFLEKSI DIRI Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas! Dalam mempelajari tentang kerajinan tekstil ungkapkan manfaat apa yang kamu rasakan, tentang 1. Keragaman produk kerajinan kerajinan tekstil Indonesia dan di daerahmu sendiri. 2. Pemanfaatan sumber/referensi bacaan tentang kerajinan kerajinan tekstil yang sudah dilakukan bersama kelompokmu. 3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. 4. Pengalaman dalam membuat produk kerajinan mulai dari perencanaan, persiapan, pembuatan, hingga pameran/ pemasaran secara mandiri. 5. Pembelajaran yang didapatkan/dirasakan sebagai Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IRANGKUMAN1. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang lalu dirajut atau ditenun menjadi kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan tekstil Kerajinan tekstil adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil yang tersedia dan dikerjakan secara manual dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana dalam jumlah yang Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan Kita patut mensyukuri karunia Tuhan atas keberagaman kerajinan fungsi hias yang ada di Teknik pembuatan kerajinan tekstil terdiri dari tenun serat, sulam, batik, jahit aplikasi dan Kemasan merupakan wadah sebuah produk kerajinan yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, memperindah penampilan produk, dan meningkatkan nilai jual sebuah 87REKAYASA88 88Kelas VII SMP/MTs Edisi ReviPsirakarya Semester IPeta Materi III Teknologi Konstruksi Miniatur RumahA. Mengenal Istilah B. Teknologi C. Membuat Produk Teknologi Konstruksi Konstruksi Miniatur Rumah1. Pengertian dan 1. Perkembangan Perkembangan Teknologi 1. Mengenal Bagian- Teknologi Konstruksi Bagian Dasar Rumah2. Jenis-Jenis 2. Jenis-Jenis Teknologi Proyek 2. Mengidentifikasi Konstruksi Alat dan Bahan yang Dapat 3. Fungsi Teknologi Digunakan Konstruksi 3. Belajar Teknik Pembuatan Miniatur Rumah 4. Membuat Rancangan Konstruksi Miniatur Rumah 5. Membuat Konstruksi Miniatur RumahTujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu1. menyatakan pendapat tentang keanekaragaman rekayasa teknologi konstruksi, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan bangga sebagai bangsa Indonesia;2. mengidentifikasi jenis, bahan, alat dan proses karya rekayasa teknologi konstruksi miniatur rumah yang terdapat di wilayah setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan;3. merancang karya rekayasa teknologi konstruksi miniatur rumah berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri;4. membuat, menguji, dan mempresentasikan karya rekayasa teknologi miniatur rumah berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan penuh disiplin dan rasa tanggung jawab. Prakarya 89Bab TEKNOLOGIIII KONSTRUKSI MINIATUR RUMAH90 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester IApakah yang terlintas dalam benakmu ketika mendengar kata teknologi?Tentu kamu akan membayangkan bahwa teknologi adalah suatu hal yangmembantu mempermudah kehidupanmu seperti telepon, handphone, internet,dan laptop. Tentunya berbagai teknologi itu tidak hanya mempermudahkehidupan manusia, tetapi juga memberikan banyak sekali manfaat bagimanusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat ini kehidupan manusia memang tidak dapat terlepas darikemajuan teknologi. Teknologi yang ada saat ini diciptakan oleh manusiaberdasarkan akal dan pikirannya. Akal dan pikiran tersebut merupakankarunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk itu, sudahsepantasnya kita mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atasakal dan pikiran yang diberikan-Nya sehingga manusia dapat menciptakanberbagai macam teknologi seperti yang ada saat Mengenal Istilah Teknologi Pada pembelajaran kali ini, kamu akan diajak untuk mengenal lebihdekat istilah teknologi dengan mempelajari pengertian dan perkembanganteknologi, serta jenis-jenis teknologi. 1. Pengertian dan Perkembangan Teknologi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata teknologi mengandung arti 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; 2 keseluruhan sarana untuk meyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Jadi teknologi merupakan ilmu pengetahuan terapan untuk mewujudkan kenyamanan dan kemudahan hidup manusia. Di zaman modern ini, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal tersebut membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Bahkan petani yang bekerja di ladang pun menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin. Traktor mesin dinilai lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor 91
FungsiKerajinan Tekstil Tradisional: Produk kerajinan tekstil tradisional memiliki fungsi yang lebih khusus, yaitu hanya digunakan sebagai lambang atau keperluan tertentu seperti acara adat hingga sebagai status sosial bagi yang memiliki atau memakain produk tersebut. 2. Kerajinan Tekstil Modern breakingnews.co,id
Ragam hias adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada karya seni atau kerajinan dengan tujuan untuk memperindah atau menghias. Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenun, tatah sungging, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Teknik penggubahan motif ragam hias adalah secara realis, stilasi, dan deformasi. Ragam hias tersebut muncul dengan bentuk-bentuk yang bervariasi. Ragam hias yang terdapat dalam karya kerajinan atau seni tradisional sering kali terdapat makna spiritual dan harapan tertentu. Ragam hias asli Nusantara biasanya berbentuk realis atau hasil stilasi/penggayaan dan deformasi flora, fauna, figuratif, benda. Ada pula ragam hias bermotif abstrak dan hasil adaptasi pengaruh budaya luar, misalnya dari Tiongkok, India, dan Persia. A. Ragam Hias pada Bahan Tekstil Ragam hias tidak hanya digunakan untuk memperindah karya-karya seni kerajinan tradisional, namun sampai saat ini sangat mudah ditemukan pada banyak karya seni ataupun benda lain. Salah satunya adalah tekstil. Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara kedua istilah tersebut, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan. Tekstil merupakan material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang yang dapat dikerjakan dengan cara penyulaman, penjahitan, dan pengikatan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan benang. Proses pembuatan bahan tekstil dapat menggunakan alat tenun tradisional maupun modern. Perkembangan ragam hias pada tekstil sangat pesat karena mengikuti mode dan trend fashion yang sentiasa berkembang. Ragam hias pada tekstil banyak diterapkan pada pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia. Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai pada produk kerajinan tekstil di berbagai daerah. Bahan tekstil pada kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan upacara adat terutama kain tradisional. Kain tradisional merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan upacara-upacara yang dilaksanakan di berbagai daerah Nusantara. Setiap adat memiliki kain tradisional sebagai bagian dari upacara. Pengertian ragam hias tekstil adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada kain yang tujuannya untuk memperindah atau menghias. B. Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara, yaitu 1. Membatik Pengertian secara umum batik tulis/klasik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain, namun pada perkembangannya, batik dibuat menggunakan teknik celup, cap, sablon, dan printing 2. Menenun Teknik pembuatan kain dengan cara memasukkan secara berselang-seling kelompok benang yang membujur lungusi ke dalam kelompok benang yang melintang pakan 3. Menyulam Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan keterampilan tangan secara manual 4. Membordir Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan bantuan mesin 5. Melukis Teknik pembuatan hiasan pada kain menggunakan alat bahan kuas dan cat C. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil Seperti halnya berbagai media apapun, setiap bahan tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda. Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan teksturnya. Terdapat beberapa jenis bahan pembuatan tekstil. Secara umum terdapat dua jenis benang atau serat, yaitu benang dari bahan alam dan buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis bahan tekstil beserta sifatnya. 1. Bahan Tekstil Alami Beberapa jenis bahan tekstil yang dihasilkan dari bahan alam sebagai bahan utama produk tekstil antara lain sebagai berikut; a. Kapuk Sifat bahan tekstil alami kapuk yaitu; bahan tekstil alami kapuk diperoleh dari tanaman pohon randu Ceiba Pentandra yang tumbuh di Jawa dan Sumatra Indonesia, Meksiko, Amerika Tengah, Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat disebut katun sutra karena mengkilap seperti sutera tekstur halus lemah serat pendek tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah digunakan untuk kasur, bantal, dan furnitur berlapis b. Katun/Kapas Sifat dari bahan tekstil alam katun/ kapas yaitu; serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di sekitar biji tanaman kapas. kekuatan cukup baik elastisitas sangat rendah kurang kuat dan rentan terhadap kerutan jika dipakai nyaman dan terasa lembut daya serap terhadap air baik mengalirkan panas dengan baik bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat kekuatan serat dapat melemah jika dijemur menggunakan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama umumnya digunakan sebagai bahan pakaian tenun dan rajutan digunakan untuk bahan tekstil rumahan, misalnya handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti poliester, spandeks dan sebagainya lentur, mudah kusut, serta dapat disetrika dengan temperatur panas yang tinggi. c. Sutra Sifat dari bahan tekstil alam sutra yaitu; terbuat dari serat kepompong ulat sutra tekstur halus dan lembut, berkilau, licin, serta lentur kuat, ringan, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya saat basah jika terkena terlalu banyak sinar matahari dapat melemah jika dibiarkan kotor, dapat dirusak oleh serangga diterapkan untuk pembuatan kemeja, piyama, jubah, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas, setelan pria dan baju musim panas, penutup dinding, pelapis jok, dan hiasan dinding banyak menyerap air dan nyaman saat digunakan. d. Wol Sifat dari bahan tekstil alam wol yaitu; serat wol berasal dari bulu domba, memiliki tekstur serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya higroskopis mudah menyerap kelembaban tahan terhadap listrik statis diterapkan untuk pembuatan jaket, jas, celana, baju hangat, topi, selimut, dan karpet tidak mudah kusut, dapat menahan panas, sangat lentur, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak. e. Goni Sifat dari bahan tekstil alam goni yaitu; berasal dari tumbuhan rami jute atau rosela serat termurah tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena air dalam waktu lama kekuatan kurang tidak bisa diubah warnanya menjadi putih bersih diterapkan untuk pembuatan benang pengikat untuk karpet, kain kasar, karung dan sebagainya 2. Bahan Tekstil Buatan Selain bahan alam saat ini juga telah banyak diproduksi bahan tektil buatan. Beberapa janis bahan tekstil buatan antara lain sebagai berikut; a. Nilon Sifat bahan tekstil buatan nilon yaitu; elastisitas tinggi sangat kuat dan tahan lama termoplastik bisa menjadi sangat mengkilat atau kusam tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan diterapkan untuk pembuatan stocking, parasut, dan kantong udara b. Dakron Sifat dari bahan tekstil buatan dakron yaitu; nama asli yaitu polietilena tereftalat mudah dicuci, cepat kering, tidak mudah kisut, dan mempunyai daya serap tinggi agak keras, akan tetapi bisa digunakan untuk pengisian bantal, guling maupun boneka agar terlihat lebih terisi, terlihat rapi, memiliki bobot ringan dan mengembang dengan baik c. Poliester Sifat dari bahan tekstil buatan poliester yaitu; termoplastik, bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan kekuatan baik hidrofobik tidak menyerap diterapkan untuk pembuatan pakaian tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi, seprai, selimut, dan bahan bantal D. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil Salah satu unsur yang membuat suatu bahan tekstil menjadi indah adalah warna. Terdapat beberapa jenis pewarna tekstil. Sama dengan jenis bahan pembuatan serat/benang tekstil, secara umum terdapat dua jenis pewarna, yaitu alami dan buatan sintetis. Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, buah, daun,kulit kayu maupun batang kayu. Sedangkan pewarna buatan sintetis dibuat dari bahan kimia/ buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan kedua bahan pewarna tersebut 1. Pewarna Tekstil Alami Pewarna tekstil alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari. a. Kunyit Curcuma domestica Kunyit merupakan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan cara merebuat parutan kunyit. Warna yang dihasilkan dari bahan ini adalah warna kuning hingga jingga. b. Kayu tingi saga Kayu tingi merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan mengolah kulit kayu dan getahnya. Warna yang dihasilkan dari bahan kayu tingi/ saga yaitu merah dan hitam. c. Kesumba Kesumba merupakan bahan dasar pewarna tekstil alami berbentuk biji-bijian. Warna yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah atau kuning. d. Tarum atau tom Indigofera Tinctoria Tarum atau tom merupakan sejenis tanaman yang dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari rendaman daun tarum adalah warna biru. e. Pinang Areca Cathecu Biji buah pinang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukkan halus biji buah pinang tua adalah warna merah. f. Suji Dracaena angustifolia Tumbuhan suji juga dapat dibuat menjadi pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari air hasil tumbukan halus tumbuhan ini yaitu warna hijau. g. Kulit manggis Garcinia mangostana Kulit buah manggis merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru, ungu dan merah. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis kemudian bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan dikeringkan. h. Akar mengkudu Morinda citrifolia Akar tanaman mengkudu merupakan salah satu bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna merah kecoklatan. i. Getah gambir Gambir yaitu sejenis getah yang telah dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini. j. Jati Tectona grandis Pucuk daun jadi juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati yaitu warna merah kecoklatan. k. Angsana Kayu dan daun tanaman angsana dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan. 2. Pewarna Tekstil Buatan/ Sintetis Pewarna tekstil buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar matahari. Jenis pewarna naphtol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet lukis. a. Naphtol Zat warna naptol terdiri dari 2 komponen, yaitu naphtol sebagai komponen dasar dan garam diazonium atau garam naphtol sebagai komponen pembangkit warna. b. Zat Warna Indigosol Zat warna indigosol atau bejana larut adalah zat warna yang ketahanan lunturnya baik, berwarna merata dan cerah. Zat warna ini dapat dipakai dengan cara pecelupan dan coletan. Warna dapat timbul setelah dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan Asam/Asam sulfat atau Asam florida. c. Zat Warna Rapid Zat warna rapid biasanya digunakan untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna rapid merupakan campuran dari komponen naphtol dan garam diazonium yang distabilkan, yang paling banyak dipakai biasanya rapid merah, karena berwarna lebih cerah dan tidak ditemui di kelompok indigosol. d. Zat Warna Pigmen Pemakaian pada bahan tekstil membutuhkan zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan serat. Zat warna pigmen umumnya digunakan untuk cetak saring dan kurang cocok digunakan pada teknik celup. e. Cat Tekstil Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus digunakan untuk melukis di atas kain. Cat ini cocok untuk kegiatan melukis sepatu kanvas, tas kain atau t-shirt. Setelah cat mengering kain yang dilukis harus disetrika, namun besi setrikaan jangan langsung mengenai lukisannya. f. Cat Akrilik Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai untuk melukis. Cat ini adalah janis cat yang terbuat dari plastik dengan dasar polietilen dan mengeras saat kering. Cat akrilik dapat dicampur dengan air, tetapi menjadi tahan air apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik mampu menyerupai lukisan cat air atau lukisan cat minyak. E. Apa Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil? Ragam hias merupakan corak hias pada permukaan benda hasil kerajinan. Ragam hias dapat berupa bentuk alami maupun gubahan/ stilasi dari bentuk hewan, tumbuhan, manusia, bentuk geometris, abstrak, dll. Adapun fungsi ragam hias pada bahan tekstil, yaitu Dapat menambah nilai-nilai estetika atau nilai-nilai keindahan pada sebuah karya kerajinan dari bahan tekstil. Nilai-nilai estetika dapat dihasilkan jika ragam hias yang dibuat pada bahan tekstil tersebut dapat menambah keindahan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak. Dapat menambah nilai ekonomis/nilai jual produk. Jika ragam hias tersebut menghasilkan nilai estetika, tentu produk tersebut akan banyak diminati pembeli dan dapat menghasilkan keuntungan. Menambah daya tarik pembeli. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, barang-barang yang indah akan banyak diminati oleh pembeli. Menambah nilai seni pada produk. Artinya barang yang mendapat sentuhan hiasan/ dihias akan terlihat fungsinya sebagai barang karya seni. Mewariskan kebudayaan dari proses pembuatannya. Artinya apabila orang yang telah ahli dalam pembuatan ragam hias pada bahan tekstil, ada baiknya dapat menurunkan ilmu/ keahliannya pada teman-teman, anak, saudara, dll. F. Prosedur Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, misalnya batik, sulam, bordir, songket, sablon, tenun ikat, dan lukis. Salah satu penerapan ragam hias adalah teknik lukis yang diterapkan pada tas kain. Tas kain atau totebag terbuat dari bahan kain yang menyerap cat. Menggunakan pewarna misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas. Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada tas kain atau totebag, dengan teknik lukis. Perhatikan gambar dan langkah-langkahnya berikut ini; 1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas. 2. Siapkan tas kain atau totebag yang akan dihias dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang 3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil 4. Selanjutnya memberikan warna-warna yang menarik pada gambar rancangan dipermukaan kaos dengan menggunakan alat kuas 5. Setelah selesai pewarnaan, lanjutkan dengan finishing, lalu keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur Lebih jelasnya silahkan simak video penerapan ragam hias pada bahan tekstil berikut ini. Demikian ulasan tentang "Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel materi pelajaran Seni Budaya menarik lainnya hanya di situs
Penerapanragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara, yaitu : 1. Membatik Pengertian secara umum batik tulis/klasik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain, namun pada perkembangannya, batik dibuat menggunakan teknik celup, cap, sablon, dan printing 2. Menenun
Ilustrasi fungsi ragam hias pada bahan tekstil untuk menambah nilai estetika. Sumber UnsplashRagam hias merupakan sebutan bagi keragaman corak hiasan yang ada dalam permukaan produk tekstil atau kain. Ragam hias tersebut bisa saja berupa bentuk abstrak, geometri, corak hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kita tentu bisa mengira-ngira apa fungsi ragam hias pada bahan tekstil bukan?Ragam hias pada dasarnya dapat diartikan sebagai bentuk dasar hiasan yang disusun menggunakan teknik tertentu di atas permukaan kain tekstil. Oleh karena itu, secara umum fungsi dari penerapan ragam hias pada bahan tekstil ialah untuk meningkatkan nilai estetika atau keindahan pada kain tekstil tersebut. Selain menambah nilai estetika, fungsi lain dari ragam hias pada bahan tekstil diantaranya ialahMenambah nilai estetika pada kain tekstilMampu menambah daya tarik dan minat beli dari konsumenMenambah nilai ekonomi atau nilai jual suatu produk tekstilMewariskan nilai-nilai budaya melalui proses pembuatan dan estetika seni di permukaan bahan tekstilContoh Penerapan dan Fungsi Ragam Hias pada Bahan TekstilMengingat fungsi ragam hias pada bahan tekstil mampu membuat nilai jual suatu produk menjadi meningkat, maka penerapan ragam hias tersebut sangatlah diperlukan guna mempercantik tampilan desain bahan dari buku The Art of Embroidery Desains, Yuliarma 2016 72, untuk membuat ragam hias yang menarik dan estetik, maka terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam membuat rancangan desain ragam hias tekstil, diantaranya memperhatikan garis hiasan, bentuk dan motif, warna, dan tekstur dari bahan tekstil. Ada pula yang menyebut bahwa ragam hias yang perlu diperhatikan ialah berdasarkan komposisi warna, komposisi motif, dan komposisi teknik teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil untuk menambah nilai estetika. Sumber UnsplashUntuk menerapkan ragam hias guna menciptakan bahan tekstil yang estetik dan bernilai jual tinggi, maka perajin biasanya menggunakan teknik-teknik berikutMembuat batik, yakni menambah pola atau motif menggunakan malam di atas kainMenenun, yakni memasukan benang secara selang-seling untuk membentuk motif yang diinginkanMenyulam, yakni menambah hiasan di permukaan kain dengan media benang dan jarum jahit secara manualMembordir, yakni menambah hiasan dengan media benang dan jarum jahit seperti menyulam namun dilakukan menggunakan mesin khususMelukis, yakni membuat pola hiasan di atas kain menggunakan bahan kuas dan catSetelah membaca ulasan singkat tadi, semoga kita bisa mengetahui apa fungsi ragam hias pada bahan tekstil beserta teknik-teknik penerapan ragam hias tersebut. Semoga dapat bermanfaat! HAI
ragamhias pada produk kerajinan tekstil, prakarya kelas 7 halaman 49, prakarya kelas 7 ini adalah soal yang diambil dari buku paket prakarya kurikulum 2013 untuk kelas 7 ada di halaman 49. adapun jawabn soal yang tertera adalah hasil olah pikir admin yang diperuntukan bagi siswa dan pembaca blog sebagai bahan reverensi belajar kalian dalam Menguji Perbedaan Kerajinan Fungsi Pakai dengan PenghiasAmatilah Gambar Lakukanlah hal yang sama dengan mengambil contoh produk kerajinan lain yang sejenis. Coba teliti dengan saksama. Jika tidak ada gambar contoh, kamu hendaknya membuat sketsa produk fungsi hias dan fungsi kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!Sebagai latihan, kerjakanlah LK-2 mengenai kegiatan menganalisis produk kerajinan tekstil yang memiliki fungsi hias dan fungsi pakai agar pemahaman tentang kerajinan fungsi penghias dapat dimengerti dengan Kerja 2 LK-2Tugas 4Nama Kelompok ............................................... Nama Anggota ...............................................MenganalisaKelas ...............................................Produk Kerajinan TekstilMenganalisa Produk Kerajinan Tekstil untuk Fungsi Hias dan Fungsi produk kerajinan yang ada pada gambar LK-2, dengan ketentuan 1. Analisa sesuai pemahamanmu, mana yang merupakan produk1 2 kerajinan tekstil fungsi penghias dan fungsi benda pakai diantara 6 gambar tersebut!2. Catatlah hasil diskusimu dalam3 tabel. 43. Persentasikan dimuka kelas. 4. Ungkapkan perasaanmu.lihat LK-2Kelas VII SMP/MTsSemester INo Fungsi KerajinanUngkapan perasaan .......................................... ............................................................................. .............................................................................Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai hal-hal Keunikan Bahan kerajinanSumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi memiliki ciri sumber daya alam yang berbeda satu sama lainnya. Contohnya laut. Sumber daya alam yang dihasilkan laut berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan serat, dan masih banyak dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Seorang pengrajin hanya memerlukan kreatifitas dan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai yang memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam, memberi inspirasi bagi pengrajin Indonesia untuk memanfaatkan bahan alam sebagai media atau bahan berkreasi. Kreativitas para pengrajin dan seniman sejak jaman prasejarah hingga kini dari generasi ke generasi dikerjakan secara turun-temurun hingga melahirkan karya kerajinan yangPrakarya PrakaryaSemua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan yang telah disebutkan di atas, dapat digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan. Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai. Masing-masing teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain. Namun ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan tangan saja contohnya; teknik lipat untuk origami dan bawah ini diperlihatkan berbagai alat untuk berbagai teknik yang digunakan dalam berkarya untuk Alat tenun ATBM Alat Bukan Mesin untuk tenik tenun pada seratSumber Dokumen KemdikbudGambar Contoh Alat yang digunakan untukmembuat VII SMP/MTsSemester ISelain itu, masih banyak lagi yang dapat dipelajari sendiri sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah. Oleh sebab itu, kita harus mengenal berbagai teknik dan alat yang digunakan sesuai dengan bahan dasar yang Keterampilan TanganDalam sejarahnya, istilah ketukangan’ keahlian tukang atau pengrajin, dahulunya merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi kekriyaan’ craftmanship. Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain. Ini semakin lama semakin berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih, bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer. Ketukangan atau pengrajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material, material consciousness adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran seorang pengrajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut pengrajin. Pengrajin yang telah disebutkan di atas adalah seorang profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam menciptakan sebuah produk. Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik, seperti halnya seorang mekanik. Teknologi hanya digunakan sebagai pendekatan yang membuat kerja lebih efisien, misalnya dengan alat-alat bantu kerja. Namun, tidak semata-mata semua pekerjaan kerajinan tekstil dapat dikerjakan dengan bantuan alat, meskipun dengan maksud agar dihasilkan produk kerajinan dengan jumlah banyak. Misalnya, batik tulis yang sepenuhnya dikerjakan secara pengrajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk. Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh dalam memproduksiPrakarya PrakaryaMencanting merupakan unsur keterampilan Menenun merupakan unsur keterampilan dalam membuat tapestri. Sumber Dokumen KemdikbudGambar Beberapa keterampilan Unsur EstetikKegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan VII SMP/MTsSemester IProduk 3 dimensi Produk 2 dimensiSumber Dokumen KemdikbudGambar Beberapa produk berdasarkan Unsur Hiasan OrnamentUnsur hiasan ornament adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan, a hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, b hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu hias merupakan identitas suatu daerah yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda, seperti, kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana daerah, serta asesoris, dan hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan tekstil memiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkarya khazanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Kerajinan Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengan negara- negara hias memiliki makna simbolik, sehingga pengrajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Namun ragam hias dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Oleh karena itu produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasanPrakarya PrakaryaRagam hias permukaan pada kain batik hias permukaan Ragam hias struktur pada kain teknik rajut.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Ragam hias Indonesia, unsur hiasan permukaan dan VII SMP/MTsSemester ILembar Kerja 3 LK-3 Tugas 5Nama Anggota Kelompok .................................. KelasMenganalisis Ragam Hias Pada Produk KerajinanMengobservasiTekstilRagam HiasJenisGambar Ragam Nama1. Carilah motif Hias Ragamragam hiasTerstrukturpada produk kerajinan tekstil!2. Gambarlah ragam hias dan berilah warna!3. Tuliskan nama ragam hias dan terdapat pada produk apa serta jenis hiasan permukaan atau terstruktur dari masing-masing ragam hias tersebut!Ungkapan perasaan ............................................. .................................................................................. ..................................................................................lihat LK-3 ..................................................................................B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan TekstilJenis rancangan sebuah kerajinan tekstil dapat diwujudkan dalam kesatuan bahan dan teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan krakteristik dari kerajinan tekstil. Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna, dan mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang di dalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda bawah ini terdapat dua macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu structural dan Structural TechnicStructural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut.Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Tas dibentuk dariteknik rajutan. Structural Technicb. Decorative TechnicDecorative garnitur adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita.Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Tas katun diberi hiasan permukaandengan sulam pita. DecorativeTechnicKelas VII SMP/MTsSemester IPembuatan produk kerajinan tekstil yang dilakukan tengan kedua teknik ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Karakteristik Structural Technic memiliki kecenderungan lebih klasik, unik, rumit dan detail. Karena bentuk kerajinan tekstil yang dibuat dibentuk langsung saat membuat. Sedangkan Decorative Technic memiliki kecenderungan hanya menghias permukaan sebuah benda. Meskipun demikian, Decorative Technic memiliki unsur kekutan memperindah sebuah benda menjadi lebih menarik dan anggun dibanding sebelumnya. Oleh karena itu, setelah memahami teknik, pengrajin kerajinan tekstil harus membuat rancangan produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil sesuai Proses Produksi Kerajinan TekstilPada semester pertama ini, kita akan mempelajari produk kerajinan tekstil yang memiliki fungsi hias dan pakai, baik yang dilakukan dengan cara menghias permukaan kain ataupun tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai Untuk memenuhi kebutuhan. Pengrajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan tekstil fungsi hias yaitu untuk penghias. Sementara produk kerajinan tekstil fungsi pakai digunakan sesuai kebutuhan. Contoh hiasan dinding, fesyen, aksesoris, dan elemen estetis Hiasan berbentuk cup lampub. Elemen estetis interior/ eksterior sebagai bantal kursi.Sumber Dokumen KemdikbudGambar a Aneka tujuan bpembuatan produk Kerajinan tekstil hasil pengembangan Kerajinan tekstil dengan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi bahan dan teknik. Para pengrajin terkadang membuat inovasi pada produk kerajinan mereka yang dinilai telah usang atau membosankan. Salah satu cara yang dilakukan dengan menambahkan hiasan pada sebagian karya agar terlihat lebih unik dan menarik. Misalnya dengan memadupadankan bahan dasar yang berbeda tekstur atau teknik pembuatannya, namun pada akhirnya menjadi satu kesatuan produk. Cara seperti ini dinilai berhasil untuk dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk yang batik pada kain, dipotong-potong kainnya, disusun kembali batik-batik dengan motif danwarna yang beragam menjadi hiasan lukisan batik yang menarik.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Produk kerajinan fungsi hias TapestriPara ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan China. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal sebagai penghasil permadani yang mendunia, baik dikerjakan dengan manual keterampilan tangan maupun dengan kita menjelajah Indonesia, terungkap banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hiasnya yang beraneka yang menggunakan alat tenun sepertiKelas VII SMP/MTsSemester I Semester IMenenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka hiasan tapestri dengan teknik tenun Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.Ā» Benang tipis untuk lungsiSumber Dokumen Kemdikbud Gambar Benang katunatau nyilon Benang tebal untuk pakan Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Benangkatun atau nyilon Alat Pembuat Hiasan Tapestri Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.Ā» Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsiSumber Dokumen Kemdikbud Gambar Alat pembuatantenun serat.Ā» Batang kayuSumber Dokumen Kemdikbud Gambar Batang kayu/ batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif VII SMP/MTsSemester I Semester IPembuatan lungsi padaMengganti warna pakan pemidangan tenunMemasukkan benangpakan pada motif yang ingin menggunakanHiasan tenun serat hasilHiasan tenun seratteknik ria, caranyajadi setelah dilepas daribentuk Dokumen KemdikbudGambar Proses pembuatan Hiasan Tenun keterangan di atas mengenai jenis-jenis hiasan tenun serat, apakah kamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalam membuat produk kerajinan dengan teknik tenun tersebut? Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu, lakukanlah pengamatan pada produk kerajinan jahit aplikasi dan kerjakanlah LK-4 di bawah Kerja 4 LK-4Tugas 6Nama Anggota Kelompok .................................. KelasMengobservasiMendeskripsikan Jenis-Jenis Hiasan Tenun Serat& WawancaraDeskripsi Gambar Produk TeknikBahan1. Carilah produk Pengerjaan jenis-jenis hiasantenun serat! 2. Gambarlah produknya atau tempelkan foto Identifikasi jenis bahan yang digunakan, deskripsi produk dan teknik pengerjaannya.lihat LK-4 Ungkapan perasaan ............................................ ................................................................................. .................................................................................2. BatikSejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna resist dyeing pada batik ditujukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding goa-goa di Indonesia. Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah. Jadi, dapat digambarkan bahwa teknik perintangan warna pada pembuatan kain batik ini dipengaruhi oleh konsep VII SMP/MTsSemester ISumber Dokumen KemdikbudGambar Jejak telapak tangan digua Leang-leang, Sulawesi SelatanDari teknik perintang warna tersebut, sejak dahulu pula masyarakat Indonesia telah mengenal kain jumputan atau ikat pelangi atau sasirangan atau ikat celup tie dye. Dalam perkembangannya batik menjadi kegiatan berkarya dengan teknik yang sama yaitu merintang kain. Teknik membatik merupakan media yang dapat mempresentasikan bentuk yang lebih lentur, rinci, rajin, tapi juga mudah. Teknik batik tepat untuk mempresentasikan bentuk-bentuk flora, fauna, serta sifat-sifat bentuk rumit lainnya.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kain rintang batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok. Hampir secara keseluruhan, ragam hias batik dapat menceritakan tujuan atau harapan perorangan atau kelompok tadi. Apabila ragam hias yang diciptakan dipakai berulang-ulang dan terus-menerus maka akan menjadi sebuah kebiasan yang lama kelamaan pula akan terbentuk tradisi dari sekelompok masyarakat perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka ragam. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga dari periode perkembangan batik di Indonesia, batik dapat dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir. Kedua istilah batik ini tidak hanya berlaku pada masa dahulu, tetap berlangsung hingga saat ini. Pembeda kedua istilah batik ini terdapat pada cara pembuatannya dan motif atau corak yang ada pada kain batik tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian 7Membedakan Teknik Merintang Warna Amatilah gambar ! Mana jumputan? Mana batik? Apa kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!a. Batik Pedalaman Klasik Batik pedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu. Dahulu pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik. Oleh karena itu pembatik hanya dapat dijumpai di lingkungan keraton. Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasi, dan pembatik keraton membuat batik dengan cara yang tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan. Para pembatik kraton ibarat ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan serta arahan arsitokrat Jawa. Istilah-istilah batik pun mulai dikenal sejak jaman ini dan hampir semuanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biruKelas VII SMP/MTsSemester I Semester Ib. Batik Pesisir Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar Pulau Jawa. Selain itu, adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India, termasuk agama Hindu dan Budha, hal ini menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka ragam. Para pembatik daerah pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan pengisi waktu luang yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis. Oleh sebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warna- warna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya masing-masing motif memiliki makna sesuai dengan budaya masing- masing daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna simboliknya.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Pedalaman, motif Truntum, Jawa trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang tumaruntum. Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk selalu menjaga kelestarian alam.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Batik Pesisir, Kerja 5 LK-5Tugas 8Nama Anggota Kelompok .................................. KelasMengobservasiMenginterpretasi Batik Pedalaman dan BatikMotif SimbolisRagam Makna 1. Carilah motifNama motifDeskripsiHias Simbolis ragam hias batikGambar Motif& JenisBatikpedalaman dan batik Gambarlah motifnya dan berilah warna yang sesuai dengan motif Tuliskan makna simbolik dari masing-masing perasaan ............................................lihat LK-4Kelas VII SMP/MTsSemester I Semester IBahan utama yang digunakan dalam membatik adalah kain katun putih, malam, dan zat pewarna sintetis atau Kain putih Kain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain prima, kain merses, kain sutra, dan katun doby. Kain katun lebih mudah menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis poliester. Di bawah ini beberapa contoh kain PrimissimaKatun SutraSumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kain putih katun untuk Malam/Lilin Lilin yang biasa disebut malam ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebelum digunakan, lillin atau malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, pada kain tidak mudah copot saat pencelupan, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk merintang warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi nyungging Malam nempok atauteknik pecahSumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kain putih katun untuk Zat Pewarna Batik Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaannya harus dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari napthol, indigosol, reaktif, dan frozen. Sedangkan pewarna alami berbentuk padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak zat warna alamnya. Pewarna alami di antaranya kayu secang, kulit manggis, daun indigo, dan sintetis, reaktif Pewarna alam, kulit manggis dan kayu secangSumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka zat pewarna Alat Produksi BatikPeralatan batik terdiri dari berbagai macam, namun yang utama adalah kompor, wajan, dan Canting Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting terdiri dari canting tulis dan canting cap. Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Bagian-bagian canting VII SMP/MTsSemester ICanting tulis terdiri dari beberapa cecek lubang, ada yang terdiri dari satu dengan berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3. Bahkan, perkembangan teknologi telah menggerakkan generasi muda untuk menciptakan canting yang dapat dikendalikan dengan listrik. Canting jenis ini tidak membutuhkan kompor untuk memanaskan malam. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung pengulangan. Cap digunakan dengan maksud mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Membatik dengan cap harus dialasi dengan bahan berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain, dan plastik. Spon digunakan untuk menampung air, agar alas dalam keadan lembab, untuk mempercepat kekeringan malam saat dicap ke atas kain. Selain itu dibutuhkan wajan malam tersendiri yang berukuran bulat dan lebar, yang dapat menampung alat cap yang cap motif tengahMeja dan wajan krengseng serta kompor untuk canting capSumber Dokumen KemdikbudCanting cap motif pinggir Gambar Peralatan Kompor Kompor adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak. Namun sekarang ini juga telah banyak digunakan kompor jenis listrik dan gas mengingat bahan bakar minyak tanah semakin sulit dicari. Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat minyak dan wajannya Kompor elektrik dan wajannyaSumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kompor untuk alat lain yang digunakan dalam membatik di antaranya dingklik; kursi pendek, pemidangan atau gawangan untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah VII SMP/MTsSemester IPola batikEmberPanciWadah penampunglimbah malamSumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka peralatan untuk membatik yang Proses Pembuatan BatikDalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik tulis, serta teknik campuran cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukkan dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Motif yang dibuat diperhitungkan dengan ilmu ukur sehingga hasilnya akan sesuai dengan keinginan. Batik cap tidak memerlukan pola di atas kertas. Dengan menggunakan cap, pengrajin sudah mengetahui secara pasti pola yang akan dihasilkan.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Teknik cap pada proses pembuatan tulis dikerjakan dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Bentuk gambar pada batik tulis nampak lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap. Meskipun demikian, batik tulis dapat pula dibuat mengulang bentuk. Oleh sebab itu, diperlukan pola yang dibuat pada kertas pola dengan ukuran sebesar kain. Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain. Gambar tampak lebih rata tembus bolak-balik, terutama batik tulis yang halus. SementaraPrakarya PrakaryaProses pembuatan batik tulis terdiri dari berbagai versi sesuai kebiasaan dan kebutuhan pengrajin di masing-masing daerah. Istilah yang digunakan dalam pembatikan biasanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai Nganji Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan Ngemplong Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan Nyungging Membuat pola di atas Nuaplak Menjiplak pola dari kertas ke Nglowong Memberi lilin/malam pada kain sesuai Ngiseni Memberi isian motif ke dalam pola Nembok Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat Nyolet Memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung Nyelup Memberi warna pada kain dengan Mopok Memberi isian pada latar belakang Nglorod Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik Nanahi Memberi isian dengan malam pada latar belakang Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan VII SMP/MTsSemester IHasil NyunggingHasil NuaplakHasil NglowongHasil NgiseniHasil NembokHasil NyoletHasil NyelupHasil MopokHasil NglorodHasil Nanahi Batik hasil akhirSumber Dokumen KemdikbudGambar Hasil akhir membatikteknik campuran pewarna sintetisNapthol IndigosolZat warna napthol 3-4 gr/liter 2-3 gr/liter TRO Turkey Red Oil 6-8 gr/literZat warna Indigosol 3-5 gr/liter Garam diazo 6-8 gr/literNaNO2 10-20 cc/liter NaOH soda api 6-8 gr/literHCl3. SulamKegiatan menyulam sudah sejak lama dikenal dalam kehidupan manusia. Bahkan, usia sulaman bisa dikatakan sama dengan ditemukannya pakaian yaitu sejak ribuan tahun silam. Masyarakat di berbagai negara juga telah mengenal sulam ini dengan baik. Bukti-bukti sejarah telah menunjukkan bahwa orang–orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia, dan Yahudi telah lama mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman berbeda- beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau umumnya sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai,melekat benang, batang, dan sebagainya. Coba perhatikan pada gambar di bawah VII SMP/MTsSemester ITusuk jelujur Tusuk tikam jejakTusuk silang Tusuk flanelTusuk festonTusuk rantai Tusuk melekat benangTusuk batangSumber Dokumen KemdikbudGambar Jenis-jenis tusuk akhir sulaman dapat dibedakan menjadi berikut Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan Sulam terawang kerawang, hasil sulaman berlubang-lubang seperti Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Sumatera Barat, sulaman telah mempengaruhi kehidupan masyarakat kaum perempuan. Perempuan Minang diharuskan memiliki keterampilan menyulam sejak anak-anak sebagai bekal keterampilan di masa datang. Meskipun dikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para perempuan tersebut tidak merasa menjadi beban. Oleh karena itu, di daerah ini banyak berkembang aneka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatan yang unik dan khas. Beberapa jenis sulaman yang berkembang kini sebagai Sulam kepala peniti Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. DI Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai Dokumen KemdikbudGambar Sulam kepala peniti pada kerajinan Sulam bayang Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bagian ataskain dasar.Sumber Dokumen Gambar Sulam Sulam renda bangku Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Sulam renda VII SMP/MTsSemester I Semester ISumber Dokumen KemdikbudGambar Sulam rajut sulam yang masih dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Sumatra Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku. Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa daerah lain, termasuk masyarakat Jakarta. Para perempuan masa kini sudah mulai merasakan manfaat dari membuat sulaman yaitu kegiatan pengisi waktu luang dan penghilang stres dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Namun tidak hanya sekedar itu saja, kebanyakan orang menyulam karena kecintaannya terhadap kegiatan tersebut. Jika tidak merasakan senang belum tentu pekerjaan dapat selesai dengan Jahit AplikasiMenjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum. Menjahit selalu dikatakan identik dengan pekerjaan perempuan. Padahal menjahit banyak juga diminati oleh kaum pria, karena menjahit merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Bahkan dapat menjadi mata pencaharian. Seperti halnya pekerjaan lain, misalnya polisi, tidak hanya ditekuni kaum pria, namun juga wanita. Penjahit biasanya disebut dengan tailor, meskipun menggunakan bahasa asing, namun istilah tailor ini sudah menjadi familiar di masyarakat kita. Lihat saja di sekeliling kita, kebanyakan tailor-tailor berasal dari kaum pria bukan?Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi adalah tehnik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam yang menggunakanPrakarya PrakaryaPada mulanya masyarakat kita mengenal teknik aplikasi dari bangsa Cina. Negara-negara seperti Korea, Jepang, Malaysia, juga menyukai produk jahit aplikasi. Dahulu hiasan yang menjadi aplikasi pada kain sudah diproduksi secara masal dan sangat populer. Dengan adanya variasi bentuk motif aplikasi yang dijual di pasaran, memudahkan masyarakat kita untuk menempelkannya pada benda yang diinginkan. Bentuk-bentuk yang biasa dibuat terbatas pada bentuk yang cenderung disukai banyak wanita, seperti bunga, boneka, buah, tokoh kartun, alat transportasi yang dibuat jenaka,dan lain-lain. Cara menjahitnya pun masih sederhana, yaitu hanya dengan ditindih menggunakan mesin jahit pada bagian pinggir motif atau dapat pula menggunakan jarum tangan dengan dijahit tikam jejak atau perkembangannya masyarakat kita semakin kreatif. Dengan menggunakan limbah perca, ternyata kita dapat membuat bentuk motif dengan berbagai model. Jenis jahitan yang digunakan juga bervariasi ada yang menggunakan sulam tepi ada pula yang menggunakan tusuk feston. Selanjutnya dikenalah jenis jahit aplikasi yang merupakan khas Indonesia yaitu menggunakan tusuk feston. Pengerjaannya pun masih manual yaitu menggunakan jarum tangan. Tentunya prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar, namun jahit aplikasi cukup diminati masyarakat sebagai alternatif karya yang menghiasi sebuah benda. Adapun jenis-jenis jahit aplikasi terdiri daria. Jahit aplikasi standart onlay Jahit aplikasi standard onlay adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat gambar pada kain,kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik sulam. Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Contoh jahit aplikasistandart onlay.Kelas VII SMP/MTsSemester I Semester ISumber Dokumen KemdikbudGambar Contoh jahit aplikasi sisip inlay.c. Jahit aplikasi pada potong motif Jahit aplikasi potong motif adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain, kemudian ditempel pada permukaan kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Contoh jahit aplikasipotong Jahit aplikasi pada lipat potong Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya melipat lembaran kain kemudian dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnyaPrakarya PrakaryaSumber Dokumen KemdikbudGambar Contoh jahit aplikasi lipat Jahit aplikasi pengisian Jahit aplikasi dengan pengisian adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin. Caranya sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan dapat juga ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama dengan teknik aplikasi yang lain.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Contoh jahit aplikasi VII SMP/MTsSemester IDengan merujuk keterangan di atas mengenai jenis-jenis jahit aplikasi, apakah kamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalam membuat produk kerajinan dengan teknik jahit aplikasi tersebut? Di bawah ini dipaparkan mengenai alat, bahan, dan proses pembuatan jahit Alat Produksi Jahit AplikasiDalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit pada umumnya. Alat tersebut di antaranya adalah jarum jahit tangan, gunting, jarum pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk benang, pemidangan, pensil/kapur jahit, cukil/pendedel, dan Jarum jahit tangan dan jarum sulam Jarum sulam berfungsi untuk membuat berbagai macam tusuk hias yang dikerjakan dengan tangan. Besar kecilnya jarum tergantung pada benang yang digunakan untuk menyulam. Jika menyulam menggunakan benang halus, maka jarum yang digunakan adalah jarum yang kecil, jika menggunakan benang yang besar maka jarum yang digunakan adalah jarum yang berukuran lubang besar.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Beberapa contoh jarum jahit Gunting Gunting yang dibutuhkan untuk membuat sulam meliputi gunting kain, gunting kertas, Gunting benang, dan gunting bordir/ Dokumen KemdikbudGambar Beberapa jenis Jarum pentul dan bantalan jarum Jarum pentul digunakan untuk membantu menggabungkan kain satu dengan lainnya agar tidak bergeser dari tempatnya. Bantalan jarum untuk memudahkan kita dalam menempatkan jarum agar rapi dan tidak berserakan.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Jarum pentul dan bantalan Tudung jari dan alat pemasuk benang Tudung jari digunakan untuk melindungi jari dari tertusuk jarum. Alat pemasuk benang atau biasa disebut sayang nenek berfungsi untuk membantu memasukkan benang pada lubang jarum.Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Tudung jaridan pemasuk VII SMP/MTsSemester I5 Pemidangan Midangan digunakan untukmeregangkan kain, agar permukaan kain menjadi rata dan licin, sehingga memudahkan pada saat menyulam.Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Pensil/kapur jahit Pensil atau kapur jahit dibutuhkan untuk menggambar pola-pola yang akan dijadikan aplikasi pada kertas dan kain.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Pensil atau kapur Cukil/pendedel jahitan Cukil/pendedel diguankan untuk membongkar jahitan yang salah.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Cukil/pendedel SeterikaSeterika digunakan untuk menghaluskan pola-pla aplikasi agar lebih mudah dijahit.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Bahan Produksi Jahit AplikasiBahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari; benang jahit atau sulam, kain bermotif atau polos, dapat pula digunakan kain perca. Saat ini sedang menjamur penggunaan kain felt atau flanel yang memiliki ratusan ragam warna sebagai bahan Benang jahit atau benang sulam Benang jahit atau sulam yang digunakan banyak warnanya. Kita dapat memilih penggunaan jenis benang dan warna yang diinginkan sesuai dengan warna bahan.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Benang jahit dan VII SMP/MTsSemester I2. Kain bermotif atau polos dan kain felt Kain bermotif atau polos digunakan sebagai pola aplikasi. Pemakaiannya disesuaikan dengan warna dasar kain. Kain felt memiliki tekstur yang lembut dan agak tebal. Warnanya pun sangat menarik untuk digunakan sebagai bahan aplikasi. Banyak orang memilih bahan felt untuk membuat produk aplikasi pada polosKain motifKain feltSumber Dokumen KemdikbudGambar Beberapa jenis bahan untuk jahit Proses Pembuatan Jahit AplikasiPada bagian ini dipelajari bagaimana membuat aplikasi jahit dengan bentuk bantal hias sederhana. Saat membuat aplikasi tentukan dahulu apakah hiasan permukaan yang digunakan adalah untuk memperindah sebuah bantal yang sudah ada atau memang sengaja dibuat sedemikian rupa untuk dihasilkan benda yang diinginkan. Dengan demikian, akan di ketahui dari mana kita harus memulai festonPrakaryaBuat desain terlebih dahuluMulailah tempelkan bagian dengan menggunakanBuat pola sesuai boneka beruang gambar dengan pensilGunting pola dan tempelkanseperti mata, dan hidung. warna di atas kain dasar. Jahitlahsatu persatu dengan pita untuk bagian Buatlah pita dengan bahan Hasil akhir dari jahit aplikasi leher dan tempelkan padadengan bentuk bantal dasar kain. Jahit sekelilingbermotif. Buat kerutansederhana. kain dasar putih dan tempelmelingkar dua susun. Padabagian tengah sematkanpada bantal biru feston.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Proses membuat jahit aplikasipada produk bantal Kemasan Produk Kerajinan TekstilKemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yangKelas VII SMP/MTsSemester I Semester ISumber Dokumen KemdikbudGambar Aneka kemasan untuk produkkerajinan Contoh Proyek Kerajinan TekstilContoh proyek merupakan bagian penting yang dapat membuat tugas individu. Contoh di bawah ini tidak harus menjadi proyek yang wajib untuk diikuti. Kamu dapat memilih jenis pembuatan kerajinan tekstil seperti yang telah dijelaskan sebelumya. Perhatikan potensi wilayah dalam menentukan karya yang akan dibuat. Pada kegiatan ini kita akan membuat kerajinan tekstil jahit aplikasi. Ingatlah uraian jahit aplikasi yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu. Perhatikan langkah-langkahnya berikut Tas Teknik Jahit dan Anyama. Perencanaan1 Menganalisis kebutuhan Ilustrasi Rena berencana menghadiahkan tas dalam bentuk jahit yangsetiap kainnya dianyam untuk adiknya yang tengah berulang tahun. Rena ingin memberikan hadiah yang dibuatnya sendiri. Ia ingin mencoba pemahamannya tentang teknik anyaman pada kain untuk diterapkan dalam pembuatan produk tas ini. Kemampuannya ini akan ditekuni sebagai pengisi waktu luang jika ia berhasil dalam membuat tas unik Rena ingin mencoba keterampilannya dalam menggunakan bahandan alat yang tersedia di sekolah, sekaligus untuk memperoleh nilai terbaik. Bahan yang digunakan Rena adalah kain katun yang mudah dibentuk atau Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari berbagai karya terbaik.Sumber Dokumen KemdikbudGambar Merancang VII SMP/MTsSemester I Semester I1 Menyiapkan bahan dan alat Bahan yang diperlukan sebgai warna unguBenangLemKapur jahitSumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bahan kerajinan yang dibutuhkan sebagai TembakGuntingMesin jahitJarum pentul, skociRaderSumber Dokumen KemdikbudGambar Alat pembuatan Membuat karya kerajinan tas Langkah-langkah dalam pembuatan tas sebagai dirader sesuai polaPotong kain dan jahitSetelah dibalik, susun kain dengan jarum pentulSusunlah anyaman denganSetelah lebar beri tepian arah pada kain dan panjang tasBeri tali dan pengunci tutup tas tutup dan beriSumber Dokumen Kemdikbudvelcro. Gambar Proses pembuatan VII SMP/MTsSemester IKemasan yang dapat digunakan untuk kerajinan tas seperti berikut Sumber Dokumen KemdikbudGambar Kemasan kerajinan EvaluasiRena melakukan evaluasi dengan menguji karya tasnya dengan dipakaikan sendiri. Rena merasakan kenyaman/ketidaknyamanan pada tas buatannya. Rena merefleksi diri dengan memperhatikan keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan dalam Pembuatan KaryaTugas Individu1. Buatlah sebuah karya kerajinan tekstil. Bahan yang digunakanadalah bahan yang terdapat di daerah tempat Jenis kerajinan tekstil yang akan kamu buat dapat memilih dari karya yang ada pada buku siswa atau kamu telah mempelajari kerajinan tekstil yang lain saat melakukan observasi, lakukanlah hal yang sesuai dengan Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kamu Perhatikan tahapan pembuatan produk kerajinan Mintalah penilaian teman dan gurumu sesuai fungsi Perbaikilah karyamu berdasarkan penilaian kawan Buatlah kemasan sebagai karya untuk dipamerkan atau Buatlah portofolio yang memuat seluruh tugas, penemuanmu, sketsa-sketsa karya, serta proses berkaryamu yang bisa dijadikan sebagai sebuah buku kerja yang menarik dan penuh estetika keindahan.Perhatikan Keselamatan KerjaPada proses pembuatan karya kerajinan tekstil kamu perlu memahami prosedur keselamatan kerja. beberapa tips di bawah ini perlu menjadi perhatian pada saat membuat karya kerajinan Gunakan celemek/baju kerja, masker, sarung tangan, yang disesuaikan dengan jenis produk yang Mintalah bimbingan dan pengawasan dari guru/orang dewasa dalam menggunakan benda-benda DIRIRenungkan dan tuliskan pada selembar kertas! Dalam mempelajari tentang kerajinan tekstil ungkapkan manfaat apa yang kamu rasakan, tentang 1. Keragaman produk kerajinan kerajinan tekstil Indonesia dandi daerahmu Pemanfaatan sumber/referensi bacaan tentang kerajinan kerajinan tekstil yang sudah dilakukan bersama Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi Pengalaman dalam membuat produk kerajinan mulai dari perencanaan, persiapan, pembuatan, hingga pameran/ pemasaran secara Pembelajaran yang didapatkan/dirasakan sebagai VII SMP/MTsSemester IRANGKUMAN 40 Motif Ragam Hias Pada Produk Kerajinan Tekstil - Motif Ragam Hias yang indah merupakan tujuan desainer. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya. Maka Anda yang memiliki motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil adalah hal relevan untuk menjadi bahan petunjuk.
Motif Ragam Hias – Ragam hias merupakan bagian dari kebudayaaan yang berkaitan dengan aspek kehidupan dan salah satu produk kebudayaan pada kurun waktu tertentu yang dihasilkan dari dinamika sosial, teknologi, ekonomi, perilaku, kepercayaan dan nilai-nilai lain yang terjadi pada masyarakat. Hal ini mengacu pada penjelasan yang diberikan oleh Nurbiyah Abu bakar dalam tulisannya yang berjudul Menelusuri Jejak Perkembangan’. Ragam hias sebenarnya bukanlah hal baru, karena hal ini sudah dikenal sejak zaman ragam hias ditampilkan sesuai dengan fungsinya pada berbagai material seperti kayu, gerabah, tembikar, batu, dinding gua, batu dan juga kain tenun. Dalam sejarahnya yang panjang, ragam hias merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan dari sejak awal kehidupan manusia. Motif ragam hias sendiri dikenal menjadi suatu budaya salah satu dari banyaknya bentuk karya seni rupa, ragam hias biasa difungsikan sebagai dekorasi yang bertujuan untuk memperindah suatu bidang. Baik itu bidang dalam bentuk 2 dimensi yang berupa songket, batik, hiasan gambar atau juga bisa berupa anyaman. Selain itu, motif ragam hias juga dapat digunakan dalam bidang 3 dimensi seperti kerajinan tangan, hiasan perabotan rumah, pahatan dalam kursi dan dalam bidang yang umumnya ragam hias akan menghadirkan semua aspek kehidupan dan lingkungan manusia dalam bentuk simbol, mengubah realitas empirik lingkungan manusia menjadi realitas dari ragam hias ternyata sudah ada sejak lama bahkan sejak zaman sebelum sejarah. Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi ragam hias. Seperti adanya alam, fauna, flora, manusia atau makhluk hidup lain di sekitarnya. Ragam hias biasanya juga di gunakan oleh para arkeolog sebagai petunjuk untuk memecahkan atau mempelajari suatu hal. Karena biasanya setiap ragam hias akan mempunyai kekhasan tersendiri di setiap zaman Ragam Hias AbstrakMotif Ragam Hias BarongMotif Ragam Hias BordirMotif Ragam Hias CapingMotif Ragam Hias GarudaMotif Ragam Hias HewanMotif Ragam Hias NusantaraMotif Ragam Hias ParangMotif Ragam Hias PadiMotif Ragam Hias Mega MendungMotif Ragam Hias GeometrisMotif Ragam Hias GajahMotif Ragam Hias BungaMotif Ragam Hias BatikMotif Ragam Hias Anyaman Motif Ragam Hias AbstrakBentuk abstrak berasal dari imajinasi bebas yang terwujud menjadi bentuk yang tidak lazim atau perwujudan bentuk-bentuk yang tidak memiliki kesamaan dari berbagai objek, baik alam atau buatan manusia. Motif dengan ragam abstrak bisa dikatakan unik. Adanya motif abstrak, bisa di katakan aneh untuk sebagian orang. Karena tidak semua orang dapat memahami dan mengenali motif ragam hias abstrak. Dalam motif abstrak ini tidak akan ditemukan suatu objek khusus seperti objek khayalan maupun objek alam. Bahkan jika ada unsur tulisan pun tidak akan bisa terbaca ragam hias abstrak dapat Anda temukan pada kain bordir, kain tenun atau juga pada beberapa perkakas rumah tangga. Meskipun motif abstrak tidak menggambarkan suatu garis atau objek dan terkesan bebas, motif abstrak tetap diyakini memiliki makna dan juga filosofis ragam hias abstrak sekalipun bukanlah suatu tiruan dari alam maupun bentuk yang lain, namun motif ini tetap menyimpan keharmonisan yang dinilai indah. Bentuk dari motif abstrak ini beragam. Seperti contoh adalah motif tumpak, motif baji dan juga motif pilin. Bentuk dari abstrak dapat berupa suatu tanda baca. Terkadang juga menyerupai bentuk huruf ragam hias barong menjadi salah satu motif yang khas dari Pulau Dewata. Pulau Dewata memang dikenal dengan budayanya yang masih kental. Motif barong ini biasanya digunakan dalam berbagai kegiatan adat di motif barong khas dengan adanya pencampuran warna yang alami menjadikan motif ini semakin berkualitas di pasaran. Motif ini biasanya diaplikasikan pada kain tenun atau bisa juga ada lukisan. Anda dapat menemukan lukisan dengan motif barong menyebar di Bali dan juga pada sebagian wilayah di Jawa sendiri merupakan binatang yang terdapat pada mitologi dalam budaya Bali dan Jawa. Barong dipercaya mempunyai makna ajaib’. Isitilah barong banyak terdapat di kesenian Bali dan Jawa. Yang mana wujud dari barong ini adalah bentuk gabungan dari naga, garuda, gajah dan singa yang mana pada masing-masing sosok tersebut mempunyai kekuatan serta Ragam Hias BordirMotif ragam hias bordir biasanya di aplikasikan di atas sebuah kain atau bisa juga pada benda lain. Untuk membuatnya di butuhkan jarum jahit dan benang tentunya. Bisa pula dengan menambahkan pernak pernik seperti bulu burung, manik-manik, mutiara, pecahan logam atau yang rias bordir biasa ditemukan pada kain sulam yang digunakan untuk selendang, baju dan lain-lain. Pada taplak meja pun biasanya juga diberi hiasan dengan menggunakan motif hias bordir. Membuatnya bisa dengan cara manual atau dengan bantuan mesin bordir. Membuat bordir dengan cara manual biasa disebut dengan istilah sulam. Bahkan untuk membuat motif bordir pun dapat menggunakan komputer. Yang mana hasil dari bordir komputer akan lebih menghemat waktu dan lebih Ragam Hias CapingCaping merupakan salah satu jenis motif ragam hias yang biasanya dilukis pada penutup kepala yang terbuat dari anyaman bambu dan bentuknya kerucut. Semakin berkembang, penutup kepala caping tidak hanya dibuat menggunakan anyaman bambu namun juga menggunakan daun pandan dan tumbuhan membuatan penutup kepala cping, harus memilih bahan yang tepat. Yaitu bambu yang berumur sedang. Yang tidak begitu tua dan tidak begitu muda. Hal ini akan memudahkan pengrajin untuk menghasilkan caping yang lebih hanya digunakan sebagai penutup kepala saja, karena caping juga bisa difungsikan sebagai hiasan. Untuk itu caping akan dihias sebaik mungkin. Dengan hal ini akan menambah nilai estetika dari caping tersebut. Caping biasanya digunakan sebagai hiasan di dinding pada cafe, rumah makan atau tempat-tempat lain yang memberikan suasana Ragam Hias Garudaseperti halnya motif gajah, motif ragam hias garuda juga menjadi salah satu motif favorit dari kelas fauna. Tentu saja objek utama untuk motif ini adalah pada garuda. Garuda menjadi salah satu yang menjadi kepercayaan masyarakat Jawa khususnya. Garuda dianggap mempunyai keadaan yang kepercayaan hindu, garuda dipercaya menjadi tunggangan dari Batara Wisnu yang mana lebih dikenal dengan Dewa Matahari. Oleh karena hal itu, garuda kemudian menjadi simbol mahkota dan Ragam Hias HewanNama lain dari motif ragam hias hewan adalah motif fauna. Sama seperti namanya, yang menjadi objek dalam pembuatan motif ini adalah hewan. Namun sang kreator biasanya tidak kaku menggunakan hewan saja, biasanya pihak kreator akan menambahkan bumbu-bumbu lain yang mendukung motif hewan ini. Berbagai macam hewan bisa dijadikan objek. Namun yang paling sering dijumpai antara lain sapi, gajah, jerapah dan masih banyak bagian tepi, biasanya akan dikombinasikan dengan ragam motif lain seperti motif geometri. Adanya perpaduan ini akan menjadikan ragam hias hewan semakin menawan. Berbagai karya yang biasanya mengusung motif ragam hias hewan diantaranya kain bordir, batik, anyaman, ukiran, kain sulam dan kain tenun. Beberapa daerah juga memanfaatkan adanya motif fauna ini untuk mengenalkan kearifan lokal. Seperti contoh Papua menggunakan cendrawasih, NTT menggunakan komodo, Flores menggunakan elang atau Lampung yang menggunakan Ragam Hias NusantaraSesuai namanya, motif ragam hias nusantara merupakan motif yang menunjukkan berbagai keragaman, keunikan, nilai tradisi dari seluruh Indonesia. Setiap daerah mempunyai ragam hias nusantara yang berbeda dan tentunya mempunyai maknanya nusantara biasanya diaplikasikan pada kain tenun, ukiran kayu, anyaman, motif batik, tembikar, peralatan rumah tangga atau pahatan kayu yang berbeda-beda untuk setiap daerahnya. Perbedaan itu tentunya mempunyai makna spiritual dan filosofi pada masing-masing dua bentuk yang terdapat pada motif ragam hias nusantara. Stilisasi merupakan bentuk pertama yang mempunyai bentuk yang berasal dari alam, fauna, flora, geometri dan berbagai makhluk hidup tak terkecuali dengan manusia. Yang kedua yaitu bentuk motif adaptasi yang bisa diambil dari adanya pengaruh luar. Misalnya adanya pengaruh dari negara Persia, Tiongkok ataupun Ragam Hias ParangMotif parang merupakan salah satu motif yang terkenal di Nusantara. Karena keberadaannya yang udah tercipta sejak zaman kerajaan Solo Keraton Mataram Kartasura. Sesuai dengan asalnya, motif ini dapat dijumpai dengan mudah di daerah Solo dan sekitarnya. Kata parang berasal dari kata pereng, kata ini disesuaikan dengan pola perengan yang terdapat pada huruf ain yang disertai dengan garis diagonal motif parang akan menggunakan salah satu warna sebagai warna dominan. Misalnya saja dengan menggunakan warna putih. Tentu saja dengan digunakannya satu warna mempunyai makna tersendiri. Filosofi dari ragam hias parang sendiri yaitu motif parang memiliki lambang estafet yang dapat dilihat dari garis menurus dari yang lebih tinggi kepada rendah. Arti dari lambang tersebut ialah tetap terjaganya dari golongan tua ampai golongan dari bentuk garis diagonal yang terdapat pada motif parang adalah suatu penghormatan dan juga cita-cita yang luhur. Adanya dinamika yang teratur mempunyai arti suatu kewaspadaan, kesetiaan dan ketangkasan yang akan terus berlanjut dan bersambungan. Motif Ragam Hias PadiMotif padi menjadi salah satu motif ragam hias yang berasal dari golongan flora. Tentu saja yang menjadi arsen atau objek utamanya adalah pada tanaman padi. Motif ragam hias padi ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa padi pada suatu daerah menjadi lumbung padi diberi warna hijau yang mana warna ini dibuat untuk lebih kelihatan hidup. Butir padi dibuat seolah hidup yang mana mempunyai arti padi menjadi lumbung kehidupan di daerah yang menghasilkan motif padi tersebut. Seperti contoh daerah Karawang yang disebut sebagai kota lumbung padi. Kota Karawang dikenal menjadi daerah yang menghasilkan padi terbesar di ragam hias padi biasanya diaplikasikan pada kain batik, ukiran atau kain tenun. Batik dengan motif padi yang berasal dari daerah Karawang dikenal dengan sebutan batik Karawang. Lumbung dan bulir padi pada kain mempunyai lambang bagi masyarakat Karawang sebagai lambang Ragam Hias Mega MendungRagam hias dengan motif mega mendung merupakan ciri khas dari daerah di Jawa Barat, lebih tepatnya Cirebon. Bahkan motif tersebut sudah menjadi ikon tersendiri untuk wilayah Cirebon. Motif ini merupakan salah satu dari sekian banyak motif daerah yang sangat terkenal. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga sudah menyebar ke kancah Internasional. Meski lebih sering ditemui pada kain batik, motif mega mendung juga dapat ditemui pada ukiran kayu, hiasan lukisan dinding bahkan pada bed cover ragam hias mega mendung biasanya menggambarkan awan-awan mendung yang berkumpul dengan dihiasi cuaca mendung ataupun sejuk. Untuk pemberian warna pada motif mega mendung biasanya menggunakan gradasi dari 7 warna. Gradasi warna ini menjadikan motif mega mendung khas diantara motif hanya kebetulan, karena dari 7 gradasi warna tersebut mempunyai makna tersendiri. Bahwa terdapat 7 lapis pada langit, begitu pula dengan bumi juga mempunyai 7 lapisan, dan jumlah hari selama satu minggu adaah 7. Meski motif mega mendung ini terlihat begitu sederhana, namun motif ini menyimpan makna Ragam Hias GeometrisMotif ragam hias geometris dipercaya sudah ada sejak zaman dahulu. Oleh karena itu motif ini dianggap sebagai salah satu motif tertua. Yang mana motif ini terus dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan imajinasi dan selera dari kreator. Motif geometris biasanya terdapat pada kain bordir, kain tenun, kerajinan tangan, kain sulam dan kain yang mempunyai motif geometris akan terlihat berbagai macam garis. Mulai dari garis lurus. Jajar genjang, spiral, garis lengkung, zig-zag, persegi panjang, trapesiym, belah ketupat dan berbagai macam garis lain yang disusun untuk membentuk motif yang kemudian disebut sebagai motif Ragam Hias GajahRagam hias motif gajah adalah salah satu motif favorit di kalangan motif fauna. Tentu saja corak utamanya adalah gajah. Motif ragam hias gajah biasanya banyak di temui di daerah Lampung. Biasanya pada motif ini akan ditambah dengan hiasan flora untuk memperindah objek gajah menjadi motif utama dengan tujuan mengenalkan adanya kearifan lokan khususnya pada daerah Lampung. Motif ragam hias tersebut bisa dijumpai pada kain tenun, anyaman, maupun pada kain Ragam Hias BungaRagam hias dengan motif bunga merupakan salah satu motif Ragam hias dengan motif bunga merupakan salah satu motif dari ragam flora dan fauna. Pada suatu daerah biasanya memiliki kekhasan dalam motif ini. Fokus untuk ragam hias flora terletak pada tumbuhan yang akan dikreasikan oleh sang kreator. Motif bunga biasanya digunakan pada kain bordir, kain tenun dan juga pada hias dengan motif bunga biasanya disajikan dengan warna yang epik yang mana akan membuat mata yang memandang menjadi tertarik. Visual dari motif bunga sendiri dibuat untuk keadaan natural. Ragam hias dengan motif bunga bisa dikatakan sulit untuk membuatnya. Tingkat kesulitan ini bergantung pada jenis bunga apa yang hendak di visualisasikan. Akan lebih sulit jika tidak terbiasa membuat motif membuat motif bunga, haru digambar terlebih dahulu bagaimana polanya dengan menggunakan pensil. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya. Setelah itu pola Ragam Hias BatikRagam hias dengan motif batik tentu saja sudah sangat familiar bagi kita. Karena motif ini udah dikenal sebagai motif yang sangat khas dengan Indonesia. Untuk bisa mendapat motif batik tentunya dibutuhkan alat yang digunakan untuk melukis. Alat yang digunakan dikenal dengan sebutan canting. Batik disebut sebagai saah satu dari sekian banyak kekayaan Indonesia yang tidak dapat ditemukan di negara batik yang kita kenal tentunya sangat beragam. Motif batik biasanya sesuai dengan letak geografis dari daerah ia berasal. Terkadang motif batik juga bergantung dari adat istiadat dan ciri dari daerah tertentu. Bukan hanya itu, bahkan unsur flora dan fauna pun bisa menjadi ide motif ragam hias sat helai kain batik, terdapat dua bagian. Satu bagian disebut sebagai ornamen utama. Yang mana bagian ini adalah menjelaskan makna dan jenis dari motif batik kain tersebut. Beberapa contoh ornamen utama antara lain, naga, tumbuhan, pohon hayat, garuda, meru, parang, api dan masih banyak bagian kedua merupakan ornamen tambahan yang disebut isen-isen. Isen-isen merupakan corak yang dilukis pada bagian yang tidak ditempati ornamen utama. Isen-isen dinilai lebih sulit untuk membuatnya selain karena harus menyesuaikan ukuran yang kosong juga karena bentuknya yang terkadang rumit. Isen-isen dapat juga berupa titik maupun garis. Yang mana keduanya dapat dihubungkan menjadi suatu kembang, sisik atau yang Ragam Hias Anyaman Motif ragam hias anyaman, sudah menjadi salah satu motif yang banyak dikenal di kalangan masyarakat. Pada perabotan rumah tangga yang berbahan rotan, akan banyak ditemui motif semacam ini. Desain untuk motif anyaman pun sangat bervariasi. Mengingat ragam hias dengan motif anyaman ini telah lama digunakan,.Ragam hias motif anyaman pada umumnya mempunyai dua warna. Namun bukan berarti tidak ada anyaman dengan satu warna. Untuk desain pada motif anyaman biasanya menggunakan seni jalinan aplikasinya, motif anyaman ini sering diterapkan dalam mendesain interior dan juga untuk mendesain perabotan rumah. Berbagai macam jenis dari motif anyaman diantaranya jruno kembar, lampitan, mosaik, kembang dan juga liris. Perkembangan dari motif ini sendiri sudah ada secara turun temurun. Terkadang dari satu jenis motif anyaman akan dikembangkan lagi sesuai dengan kemauan dan mengikuti perkembangan macam motif ragam hias dapat kita temukan di beberapa benda sekitar kita seperti kain tenun, anyaman, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Dalam sejarahnya yang panjang, ragam hias merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan dari sejak awal kehidupan manusia. Motif ragam hias sendiri dikenal menjadi suatu budaya visual. Motif ragam hias harus kita lestarikan keberadaannya. Karena hal ini termasuk salah satu kekayaan dari nusantara yang harus dijaga kelestariannya. 15+ Motif Ragam Hias Abstack, Barong Dll Super Lengkap

Ragamhias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Oleh karena itu produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasan Prakarya Prakarya Ragam hias permukaan pada kain batik Medan. Ragam hias permukaan Ragam hias struktur pada kain teknik sulam. teknik rajut.

1 carilah motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil - 33769301 muhammadraziqhanan15 muhammadraziqhanan15 30.09.2020 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab 1. carilah motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil 2. gambarlah ragam hias dan berilah pewarna alami yang digunakan untuk bahan tekstil kelemahannya mudah? tolong bantu saya
Kerajinanfungsi hias adalah kerajinan yang dibuat berdasarkan keinginan pencipta dalam menambahkan unsur artistik berupa hiasan pada sebuah produk. Kerajinan fungsi hias juga merupakan kerajinan yang mengutamakan fungsi hias atau estetika dalam proses pembuatannya.
Carilahlima motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil - 25709179. ridhosaputras8257 ridhosaputras8257 25.11.2019 Sekolah Menengah Pertama terjawab Carilah lima motif ragam hias pada produk kerajinan tekstil 1 Lihat jawaban Iklan Iklan eka7895 eka7895 Jawaban: Motif geometris: lengkungan, segitiga, lingkaran, zigzag. Motif non
Ragamhias tekstil ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni ragam hias nusantara dapat ditemukan pada motif batik tenunan anyaman tembikar ukiran kayu dan pahatan batu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan karya tersebut. .